Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tentang "Kyoushuu" dan Warga Negara

17 Juli 2023   22:52 Diperbarui: 19 Juli 2023   01:04 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Roppongi Tokyo dari tempat bekerja (Dokumentasi pribadi)

Tentu ada perbedaan pendapat karena sekali lagi, orang mempunyai persepsi masing-masing.

Pada tulisan ini saya tidak akan membahas masalah jumlah banyak atau sedikit. Pun saya tidak mau membahas mengapa mereka memutuskan untuk pindah warga negara.

Meskipun ada hal "lucu" juga dari omongan Silmy. Apa alasan dia berkata, untuk merespon orang muda yang pindah warga negara, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan Golden Talent Visa?

Apakah artinya, biar saja kita kehilangan SDM muda karena kita dapat mencarinya gantinya dari negara lain? Bukankah jalan yang rasional (serta lebih efektif) adalah bagaimana kita bisa menggunakan SDM dalam negeri untuk kebutuhan kita sendiri?

Entahlah, saya tidak tahu alasannya. Itu bukan topik tulisan ini.

Lagi pula, boleh jadi pemahaman saya buruk. Atau mungkin seperti biasanya terjadi, cara berkomunikasi para petinggi kita yang buruk (baca: tidak pas)?

Baiklah, saya ingin bercerita mengapa memilih bekerja di luar negeri terlebih dahulu. Kemudian saya akan bercerita tentang kepindahan warga negara.

Asumsi terbanyak yang saya baca tentang kerja di luar negeri adalah faktor ekonomi. Anda pasti sudah banyak membacanya. Sebuah alasan yang logis memang.

Sayangnya, bukan begitu halnya bagi saya. Kalau alasannya ekonomi, tentu saya lebih memilih bekerja di Indonesia. Ini karena saya juga pengalaman bekerja di instansi pemerintah, setelah lulus dari Jepang.

Saya tidak ingin mengungkap di instansi mana, namun uang yang diterima per bulan dari proyek, bisa berkali lipat dari gaji. Di instansi pemerintah tempat saya bekerja, tidak pernah sepi dari proyek, dengan anggaran yang fantastis. Mungkin karena menyangkut hal-hal yang "berbau" teknologi.

Lahan pekerjaan bukan hanya disitu saja, namun saya juga mampu merangkap kerjaan sebagai konsultan di perusahaan lain (swasta). Mengajar bahasa Jepang pun pernah saya kerjakan. Tiga pekerjaan sekaligus, bukan masalah saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun