Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jepangologi: Kehidupan Sehari-hari

21 Mei 2023   22:44 Diperbarui: 21 Mei 2023   23:09 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Shinjuku di waktu malam (dokpri)

Anda tentu tidak asing lagi dengan Asakusa, terutama mengenai kuil terkenal yang berlokasi disana.

Jika membaca buku, majalah, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Jepang, maka foto lampion besar berwarna merah banyak diambil sebagai ilustrasi.

Lampion (cho-chin) tergantung di gerbang utama menuju Kuil Sensou-ji. Gerbang dengan lampion merah yang biasa Anda lihat di buku atau artikel mengenai Jepang, mempunyai nama lengkap fuuraijin-mon. Tulisan merah pada lampion dibaca kaminari-mon.

Nama fuuraijin-mon, diambil dari patung yang diletakkan di sebelah kiri dan kanan pintu gerbang. Ada patung dewa angin (fuujin) dan di sebelahya ada patung dewa petir (raijin).

Asakusa dan Kuil Sensou-ji tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat saat itu, sejak didirikan sekitar 1400 tahun lalu. Daerah ini terutama mempunyai peran penting sebagai pusat kebudayaan.

Contohnya, ada banyak bangunan seni pertunjukan di sana. Banyak juga tempat minum teh yang dibuka di sekitar Asakusa.

Potret keseharian orang-orang di Asakusa, termasuk berbagai kegiatan seni yang berlangsung, banyak dilukis oleh seniman ukiyo-e terkenal. Salah satunya adalah karya Utagawa Hiroshige yang berjudul "Meisho Edo-hyakkei".

Bahkan kabarnya, Shogun ke-8 Tokugawa Yoshimune, pernah mampir untuk menikmati pertunjukan seni di Asakusa, sepulangnya dari acara berburu.

Sisi unik dari area Asakusa adalah, keseharian pada era Edo, masih bisa Anda rasakan sampai saat ini. 

Anda dapat menikmati hidangan di restoran yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Sambil berjalan-jalan, Anda dapat juga menikmati camilan khas Asakusa, yang digemari oleh orang-orang di era Edo.

Kebiasaan orang membeli oleh-oleh khas Jepang seperti kipas bergambar Gunung Fuji, bahkan menikmati hiburan di sekitar area Rok-ku, bisa Anda alami sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun