Transportasi umum contohnya bus baik trayek reguler maupun trayek wisata, lalu kereta api dengan tujuan ke semua lokasi wisata dan kota-kota utama, mudah ditemukan.
Sebagai informasi tambahan, ada sepuluh bandara beroperasi di Hokkaido. Diantaranya Abashiri, Obihiro, Kushiro, Hakodate dan Memanbetsu. Anda bisa memilih salah satu kalau ingin berkunjung suatu saat nanti.
Penerbangan dalam sehari lumayan banyak, lebih dari sepuluh kali. Maskapai penerbangan pun bermacam-macam, yaitu ANA, JAL, Peach dan Air-Do. Meskipun ketersediaan maskapai penerbangan terbatas, dalam arti hanya ada satu maskapai setiap jam keberangkatan.
Sebelum menulis lebih jauh tentang perjalanan, saya ingin kilas balik sedikit sejarahnya.
Pulau kedua terbesar di Jepang ini sebenarnya pulau termuda (berdasarkan terbentuknya daerah secara administratif) diantara pulau besar lain di Jepang semacam Honshu, Shikoku dan Kyushu.
Asal mulanya, pulau Hokkaido bernama Ezochi. Nama tersebut diambil dari bahasa Ainu, suku asli yang telah tinggal di pulau sejak abad 13.
Pada era Meiji tahun 1869, nama Hokkaido resmi digunakan menggantikan Ezochi. Akan tetapi, sebutan bagi beberapa hewan yang hanya bisa ditemukan disana, masih memakai awalan Ezo.
Contohnya, Ezo-shika (rusa Hokkaido), Ezo-higuma (beruang Hokkaido), Ezo-ookami (serigala Hokkaido) dan lainnya.
Tahun 1874, pemerintah Meiji mengirim tondenhei, yaitu tentara yang selain bertugas untuk menjaga keamanan, juga bertugas mengembangkan pertanian.
Sebagai daerah administratif relatif "baru", jika memperbandingkan Hokkaido dengan pulau lain maka tidak ada bangunan yang berumur dua ratusan tahun lebih, apalagi ribuan.