Saya tentu tidak perlu menceritakan lagi bagaimana "panasnya" suasana, karena kita pasti mengalaminya lima tahun sekali. Entah mengapa, berdasarkan pengamatan atas beberapa kontestasi pemilu, saya merasa konflik antara pendukung partai maupun pendukung masing-masing capres (plus cawapres) makin heboh dari masa ke masa.
Segala macam cara akan digunakan untuk memenangkan kandidat atau calon masing-masing. Bahkan kita harus bersiap karena jika ada pihak yang tidak puas atas hasil pemilu dan pilpres nanti, percikan api akan berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
Kalau sudah tahu apa yang akan terjadi, lantas bagaimana orang harus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan?
Karena 2023 adalah Tahun Kelinci, saya punya dua ungkapan dari bahasa Jepang yang mengandung huruf kanji kelinci untuk membantu Anda menjalani tahun ini.
Pertama, menghadapi tahun politik maka ungkapan "enmoku-toji" perlu diingat.
Enmoku adalah mata burung layang-layang yang tajam, sehingga dapat membedakan objek dari jarak jauh. Toji adalah kuping kelinci yang bisa mendengar bunyi sekecil apapun.
Pada setiap tahun politik, seperti kita tahu pasti ada banyak propaganda (baca:berita), baik sesuai fakta maupun berita hoax yang bertujuan hanya mencari sensasi.
Oleh karena itu orang dituntut mempunyai ketajaman mata seperti burung layang-layang dan pendengaran yang prima seperti kelinci. Tujuannya, agar bisa memilah informasi yang benar dan bermanfaat, kemudian membuang lainnya.
Kedua, bagi Anda yang ingin memulai usaha maupun ingin mencoba hal baru terutama setelah 2 tahun terkena imbas pandemi, maka ungkapan "nito wo ou mono wa, itto wo mo ezu" mungkin dapat membantu.
Terjemahan bebasnya, jika mengejar dua kelinci, kemungkinan besar satu kelinci pun tidak bisa kita tangkap.
Artinya begini. Kita tidak perlu gegabah untuk mengejar dua hal dan ingin meraih kesuksesan sekaligus pada keduanya.