Hari ini umat kristiani merayakan Paskah, Hari Kebangkitan Kristus. Saya beruntung karena tahun ini bisa merayakan Pekan Suci, dengan puncaknya pada Misa Paskah hari ini, di Indonesia. Biasanya saya pulang saat nataru, sehingga misa natal dan tahun baru saja yang saya dapat ikuti.
Saya juga senang karena akhirnya bisa ikut misa secara langsung (offline) di gereja. Kehadiran secara fisik di rumah Tuhan merupakan suatu kenikmatan tersendiri.
Secara rohani pun, saya merasakan rahmat dan kasinNya. Setelah pembaruan janji baptis dan pemercikan air suci kemarin malam, maka hari ini kita bisa ikut bangkit bersama Kristus. Kebangkitan ini hendaknya menjadikan kita sebagai manusia baru.
Perubahan memang bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi bagi orang beriman, kami percaya bahwa manusia bisa berubah. Baik itu orang yang keras kepala, bahkan orang jahat sekalipun pasti bisa berubah.
Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar manusia bisa berubah.
Pertama, dia harus mengenal diri sendiri. Bahasa kerennya, introspeksi.
Mungkin tidak perlu dijelaskan lagi alasannya kenapa untuk bisa berubah harus introspeksi? Alasannya simpel saja.
Logikanya, jika orang tidak tahu apa dan mana saja yang salah setelah introspeksi, maka mustahil dia bisa berubah. Perubahan tentu hanya bisa terjadi, kalau manusia sadar bahwa ada sesuatu yang perlu diubah. Lagi pula, perubahan juga harus dilakukan dalam keadaan sadar.
Kedua, rahmat dan kekuatan Allah kita butuhkan agar orang bisa berubah. Ini juga sudah jelas, karena manusia tidak dapat melakukan sesuatu yang baik tanpa bantuan Allah.
Sebelum menutup tulisan, saya ingin menegaskan juga bahwa pandemi yang berkepanjangan, membuat manusia menjadi akrab dengan air. Meskipun saat ini jumlah terjangkiti virus sudah relatif menurun, namun kita harus selalu ingat untuk mencuci tangan ya.
Satu hal yang kita tidak boleh lupa, bahwa bukan hanya membersihkan tangan (fisik) saja yang kita butuhkan. Manusia juga wajib membersihkan dan menyucikan hati, agar selalu dalam keadaan pantas untuk menerima kehadiranNya.