Gereja Kristen Katolik sangat erat hubungannya dengan air, yaitu gereja kerap memakainya sebagai medium. Air dipandang mempunyai kekuatan untuk penyucian, tentunya setelah melalui proses pemberkatan oleh imam.
Hal terpenting dalam hubungan dengan air adalah, umat kristiani memandang bahwa Kristus adalah air hidup, yang menjadi oase abadi kehidupan segala masa.
Air juga menjadi medium penting pada misa Vigili Paskah yang dirayakan sabtu malam lalu. Pemercikan dengan air suci dilakukan setelah orang yang telah dibaptis memperbarui janji baptis.
Sekadar info, baptis adalah salah satu dari 7 sakramen dalam Gereja Kristen Katolik. Sakramen baptis merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman akan Yesus Kristus, dan dengan menerimanya maka orang akan menjadi anggota Gereja.
Tujuan lain dari baptis adalah, agar manusia yang telah diciptakan menurut citra Allah, bisa disucikan dari kecemaran dosa.
Lalu apa saja janji yang diperbarui pada misa Vigili Paskah? Pembaruan janji yang kami ucapkan pada perayaan diantaranya adalah, kesanggupan untuk menentang kejahatan, baik dari dalam diri, maupun di masyarakat.
Kami juga berjanji untuk sanggup menolak godaan setan. Serta kesanggupan untuk melawan tindakan dan kebiasaan tidak adil, tidak jujur, dan tindakan yang melanggar hak-hak asasi manusia.
Setelah mengucapkan janji baptis, umat diperciki dengan air suci. Tujuannya agar hati disucikan, sehingga kita bisa mewujudkan janji kesetiaan dalam karya nyata, bukan sekadar omongan di mulut belaka.
Air suci ini juga menjadi saksi, sekaligus menjadi tanda penyelamatan oleh Kristus sang air hidup, di manapun kita berada.
Sebagai catatan, air suci dalam bahasa Latin disebut aqua lustralis. Tongkat pendek yang dipakai Romo/Pastor untuk memerciki umat dengan air suci disebut aspersorium.