Komunikasi (koneksi sosial) antara individu dengan menggunakan avatar, merupakan hal lumrah dilakukan di dunia yang secara fisik tidak ada wujudnya, namun juga tidak sepenuhnya maya.
Di dunia internet (dan juga pada metaverse), kedudukan individu menjadi lebih menonjol. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Yamaguchi Yasuo dari Universitas Kyoto, bahwa di dunia internet, sudah lazim terjadi dimana "aku" sebagai individu, lebih menonjol dibandingkan dengan "kita" sebagai suatu komunitas.
Lalu apa yang mesti kita lakukan menyambut euforia metaverse?
Menurut hemat saya, kita tidak perlu bersukaria dengan istilahnya, seperti sudah terjadi selama ini dalam hubungannya dengan teknologi. Sebut saja istilah A.I, Industry 4.0, Â blockchain, NFT, dan sebagainya yang marak digunakan di mana-mana.
Istilah memang penting, namun bagi saya menggunakan "istilah" saja ibarat makan bakso setengah matang (catatan, saya tidak sedang menyindir jika ada orang yang senang makan bakso setengah matang ya).
Universitas sepertinya juga sedang mengembangkan metaverse untuk kepentingan perkuliahan.Â
Untuk lebih mendalami pemahaman tentang metaverse, selain pengembangan konten metaverse, penting juga bagi civitas academica memikirkan esensi dari metaverse. Kemudian, memikirkan kendala yang ada saat ini, dan berusaha menemukan jalan keluarnya.Â
Contohnya,  bagaimana nantinya bisa menyatukan/menghubungkan "bakso" metaverse antaruniversitas. Sehingga pengguna yang sedang menikmati metaverse universitas A, bisa langsung menikmati konten berbeda di universitas B, C, D dan seterusnya.
Baiklah pembaca yang budiman. Ternyata hujan turun lagi di tempat saya. Berhubung sebentar lagi tukang bakso langganan akan lewat depan rumah, maka saya sudahi tulisan sampai disini.
Jika Anda masih bingung apa dan bagaimana metaverse, mungkin sekali-kali bisa makan bakso, sambil merenungi 5 poin yang sudah saya bahas. Dengan begitu mudah-mudahan Anda bisa dengan perlahan tapi pasti, "terhubung" dengan metaverse, sambil membantu pergerakan ekonomi.Â
Sekarang, saya mau mencari mangkok kesukaan yang bergambar ayam jago ya. Sebab saya biasanya menggunakan mangkok sendiri, supaya penjual bakso bisa cepat meracik bakso, kemudian tanpa menunggu bisa berjalan untuk mencari rezeki lagi di tempat lain.