Lagu itu bercerita tentang perjalanan sepasang kekasih, menyusuri jalan tol Chuo sambil menyaksikan pemandangan di kiri kanan jalan. Sebuah perjalanan penuh kegembiraan, melalui jalur ideal yang lurus dan tanpa hambatan.
Akan tetapi dalam kenyataan hidup, perjalanan manusia tidak selalu lurus dan mulus.
Kita bisa saja menetapkan arah tujuan perjalanan, seperti ketika bepergian menggunakan pesawat, atau moda transportasi lain. Bedanya, ditengah perjalanan kehidupan, selalu saja ada jalan berbelok, maupun godaan yang mengharuskan kita memutar, bahkan mengubah haluan.
Disitulah kemahiran "sang pengemudi" yang mengatur perjalanan dibutuhkan. Bukan melulu kemahiran untuk sigap mengemudikan arah "kendaraan", namun juga tekad untuk teguh melewati berbagai rintangan dan godaan yang akan ditemui sepanjang perjalanan.
Mari menikmati hari-hari perjalanan hidup kita masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H