Harapan ini juga bisa kita simak dari maskot olimpiade, yaitu karakter miraitowa. Kata miraitowa mengandung arti agar masa depan yang gemilang bisa kita raih dan harapan agar masa gemilang itu bertahan selamanya.
Sebagai penutup, saya ingin bercerita tentang pemandangan unik yang dilihat penduduk Tokyo. Tanggal 16 Juli lalu, masyarakat Tokyo terkejut karena "raksasa" terlihat di udara dengan wujud wajah manusia.Â
Grup seni itu mempunyai alasan sendiri, kenapa mereka menampilkan wajah manusia raksasa. Mereka ternyata ingin agar kita mengenali "wajah kita". Artinya, orang sebaiknya menjadi diri sendiri.Â
Selama masa pandemi ini, kebanyakan dari kita berada pada situasi kodoku. Aktivitas pun terbatas, karena harus mematuhi playbook yang diterbitkan oleh pemerintah.Â
Pada situasi seperti ini, ada sisi negatif yang bisa terjadi. Misalnya orang terkadang bisa lupa, siapa sebenarnya diri sendiri. Bahkan hal lebih buruk bisa terjadi. Yaitu masyarakat menjadi panik, dan melakukan hal-hal yang bisa merugikan baik bagi diri kita sendiri, maupun terhadap orang lain.
Namun keadaan kodoku juga bisa menimbulkan hal yang sifatnya positif. Misalnya, meskipun ada keterbatasan ketika melakukan aktivitas, beberapa orang justru bisa menemukan sisi wajah dirinya yang lain (baca: kemampuan terpendam).
Kodoku bukanlah hal yang melulu jelek. Dengan keadaan tersebut, manusia dapat merenung dan melihat lebih jauh lagi diri sendiri.Â
Dengan melakukan itu, orang ternyata bisa menemukan kembali "wajah" (baca: potensi) yang hilang (tidak diketahui sebelumnya). Merupakan sesuatu yang menggembirakan jika kemudian orang dapat memanfaatkan penemuan tak terduga tersebut, untuk kebaikannya sendiri, serta untuk kebaikan masyarakat di sekitar.
Selamat berakhir pekan. Salam sehat dan salam olimpiade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H