Sebagai tambahan, ada tiga hal pokok dari omotenashi. Yaitu memberikan pelayanan sesuai kebutuhan yang kita lihat langsung melalui mata, melalui perasaan (baca:menangkap keinginan lawan bicara) dan melalui hati (baca:dengan rela dan serius). Dalam bahasa Jepang, tiga hal ini disebut me-kubari, ki-kubari dan kokoro-kubari.
Saat ini, mata dunia tertuju pada Jepang. Masyarakat dunia tentu menantikan bagaimana omotenashi yang telah dijanjikan delapan tahun lalu, dapat dilaksanakan pada penyelenggaraan olimpiade saat ini, meskipun dengan banyak keterbatasan.
Pelaksanaan omotenashi kali ini merupakan hal tersulit bagi Jepang. Antisipasi juga sudah dilakukan untuk keselamatan atlet dan warga negara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pemerintah pusat sudah menyiapkan playbook, yang harus dipatuhi oleh setiap negara peserta olimpiade.
Saya yakin, saat ini omotenashi yang paling diharapkan negara dan dunia adalah agar Jepang bisa menjaga para atlet, ofisial dan orang-orang yang datang untuk kepentingan olimpiade tidak terjangkiti virus. Kemudian masyarakat Jepang yang menjadi tuan rumah juga diharapkan selalu sehat sebelum, selama, dan sesudah penyelenggaraan olimpiade.
Karena bagaimanapun juga, kesehatan adalah sesuatu paling berharga dan paling kita butuhkan pada masa pandemi yang sedang melanda dunia saat ini.
Selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H