Model matematika komputer konvensional ditemukan oleh Alan Turing pada tahun 1936, di mana pengejawantahan model matematika itu sering disebut sebagai Turing Machine. Sedangkan model matematika dengan basis Turing Machine untuk komputer kuantum, mulai digagas sekitar 50 tahun setelahnya. Tepatnya pada tahun 1985, oleh fisikawan Inggris bernama David Deutch.
Algoritme dari komputer kuantum pun, baru muncul pada tahun 1994. Peter Shor adalah orang yang menggagas algoritme itu, untuk menghitung faktorisasi bilangan prima.
Meskipun usianya masih seumur jagung, namun komputer kuantum mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki komputer konvensional.Â
Sebelum membahas beberapa kelebihan, saya sekadar mengingatkan bahwa kecepatan bukanlah keunggulan komputer kuantum satu-satunya.
Komputer kuantum menggunakan prinsip dan kemampuan pendekatan untuk proses penghitungan berbeda dari komputer konvensional. Sehingga penerapannya bukan saja berguna untuk teknologi, namun bagi hal-hal yang bisa memperbaiki taraf kehidupan masyarakat.
Misalnya saja keunggulan pengoptimuman persoalan, saat keadaan mengharuskan orang untuk melakukan berbagai macam pilihan.Â
Secara konkret, untuk mengatasi persoalan umum yang sering dihadapi masyarakat ketika bepergian menggunakan kendaraan. Yaitu memilih alur jalan bebas macet, ternyata bisa dipecahkan dengan waktu singkat menggunakan komputer kuantum.
Kemudian pada bidang analisis data, penggabungan teknologi AI (Artificial Intelligence) dan komputer kuantum, diharapkan bisa menghasilkan terobosan baru ketika orang butuh ramuan obat cespleng dalam waktu singkat, untuk mengobati atau mencegah suatu penyakit.
Di bidang finansial, simulasi menggunakan komputer kuantum diharapkan bisa memilih saham bagus dari berbagai macam pilihan.
Dengan beberapa contoh kelebihan tersebut, tentu akan muncul satu pertanyaan. Yaitu, apakah era supremasi komputer kuantum sudah tiba?
Dua tahun lalu, tepatnya pada tahun 2019, Google sudah mendeklarasikan supremasi komputer kuantum dengan prosesor kuantum buatan mereka dengan nama "Sycamore". Prosesor ini memiliki kemampuan komputasi 53 qubit. Saat itu, Google mengklaim kalkulasi yang memakan waktu 10000 tahun menggunakan komputer konvensional, dengan Sycamore bisa diselesaikan hanya dengan 200 detik!