Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Fujisan, Taikan, dan Kehidupan

14 November 2020   06:52 Diperbarui: 14 November 2020   16:37 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Fujisan dari jendela Shinkansen yang bergerak di daerah Shizuoka (dokpri)

Sebagai catatan, saat ini Tokyo University of the Arts merupakan universitas terbaik untuk bidang seni di Jepang. Dari sini banyak lahir seniman yang kemudian menjadi terkenal, baik di Jepang maupun mancanegara.

Kecintaan Taikan pada Fujisan, bukan hanya bisa dibuktikan dari jumlah lukisannya tentang Fujisan. Namun, kita bisa lihat pada kecermatan goresan kuasnya untuk melukiskan betapa besar dan sakralnya Fujisan.

Goresan cat warnanya membentuk garis terlihat kuat, namun tidak kaku. Cara dia melukiskan garis membujur tegak sepanjang lereng Fujisan pun terkesan dinamis, namun terlihat lembut. 

Komposisi gambarnya juga sederhana, tetapi bisa menimbulkan makna mendalam bagi orang yang melihatnya.

Fujisan dari Danau Yamanaka (dokpri)
Fujisan dari Danau Yamanaka (dokpri)
Sebagai seorang pengembara di Jepang, saya pun terkesan dan jatuh cinta pada lukisan karya Taikan dengan objek Fujisan.

Bahkan saya mencoba meniru framing (pengambilan sudut dan pemotongan objek gambar atau foto) dari karya Taikan berjudul kenkon kagayaku, seperti Anda bisa lihat pada foto saya di awal tulisan.

Fujisan memang mempunyai daya tarik magis tersendiri. Sehingga setiap saya pergi ke tempat di mana saja yang dari situ bisa kelihatan Fujisan, maka saya tidak akan lupa mengabadikannya.

Anda bisa melihat beberapa foto Fujisan pada artikel ini, saya ambil dari beberapa tempat dengan framing bervariasi.

Fujisan memang mempunyai wajah (baca:tampilan) berlainan, tergantung dari arah mana kita memandang. Penampilannya juga berbeda pada tiap musim. 

Wajah Fujisan berbeda jika kita melihatnya di musim semi, kemudian musim panas, gugur dan musim dingin. 

Perbedaan juga bisa terjadi tergantung waktu kita melihatnya, misalnya jika kita melihatnya dini hari atau pagi, siang dan malam hari. Dengan adanya perbedaan itu, maka rasa bosan tidak pernah muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun