Tentu hal ini menyebabkan Mitsutaka sedih, sebab sebagai penguasa, kehadiran anak merupakan syarat mutlak untuk bisa mewariskan kekuasaan.
Dalam keadaan putus asa, dia kemudian berdoa kepada dewa yang dimuliakan di Kuil Eigenji. Hasilnya menggembirakan. Mitsutaka akhirnya bisa mendapatkan anak, sehingga kekuasaan bisa diteruskan kepada keturunannya.
Dengan kejadian itu, dewa yang dimuliakan di Kuil Eigenji akhirnya disebut Yotsugi Kanon. Artinya, dewa pemberi berkah kepada orang, termasuk memberi kemudahan keturunan.Â
Itulah sebabnya lebih dari 600 tahun kemudian, orang masih berbondong-bondong datang ke Kuil Eigenji. Kebanyakan mereka datang untuk berdoa kepada Yotsugi Kanon, agar dipermudah mendapat keturunan.Â
Dari stasiun terdekat bernama Youkaichi, saya harus naik bus selama kurang lebih 40 menit. Ditambah lagi, waktu itu bus hanya ada satu setiap jam.Â
Sehingga saya harus betul-betul mengecek jam kedatangan bus saat pergi dan pulang dari kuil agar tidak ketinggalan. Karena jika alpa, waktu akan terbuang percuma hanya untuk menunggu sekitar satu jam sampai dengan kedatangan bus berikutnya.
Turun dari bus dan setelah berjalan beberapa saat di permukaan rata , saya harus melalui tangga yang lumayan panjang.Â
Cukup menghabiskan tenaga memang. Untungnya, saya sempat sarapan onigiri (nasi dikepal dibungkus rumput laut kering dengan lauk didalamnya) sehingga tenaga masih banyak tersisa.
Tidak begitu lama berjalan, akhirnya saya tiba di gerbang utama kuil. Ketika menyaksikan pemandangan daun berwarna-warni disana, seketika itu juga rasa capek lenyap.