Tahun lalu saya sempat mengunjungi TGS2019. Tentu saya berencana untuk melihatnya langsung tahun ini. Namun, apa hendak dikata. Pandemi Covid-19 membuat hal itu tidak mungkin dilakukan.
Baca juga : Mengintip Masa Depan Game di Tokyo Game Show 2019
Walaupun saya merasa rugi tahun ini karena tidak bisa menyaksikan demonstrasi gim dan memainkan langsung gim yang akan dirilis di pasaran, namun ada keuntungannya juga yaitu saya bisa melihat diskusi panel dengan panelis dari produsen gim ternama di Jepang.
Biasanya saya tidak pernah mendengar acara diskusi ini.Â
Alasannya, selain harus melakukan pemesanan tempat sebelum bisa ikut ambil bagian (dengan kata lain, sedikit ribet), saya lebih tertarik untuk langsung mencoba gim baru, berburu kenang-kenangan, dan mengambil foto.
Setelah menyaksikan diskusi pada TGS2020 yang berakhir minggu lalu, kemudian berusaha untuk merangkum pembicaraan para panelis, mereka umumnya sepakat bahwa gim pada masa depan akan menuju ke arah berlangganan (seperti layanan Netflix) dan semua proses dilakukan pada cloud.
Kesimpulan dari panelis salah satunya berdasarkan kenyataan yang terjadi saat ini.
Pandemi Covid-19 ironisnya menjadi katalis yang mempercepat tersedianya infrastruktur untuk menunjang kebutuhan orang akan koneksi internet dan penyediaan layanan melalui cloud. Masyarakat umumnya bekerja dari rumah, dan berkomunikasi melalui daring saat ini.
Saya sebenarnya sudah menuliskan tentang kemungkinan gim melalui cloud pada pranala tentang TGS2019 di atas.
Sedikit penjelasan, istilah cloud umumnya digunakan untuk proses yang dilakukan melalui daring, dengan komponen utama pusat penampungan data berkapasitas besar (misalnya data center) sekaligus menyediakan kemampuan komputasi tinggi, dan didukung prasarana memadai (contohnya ketersediaan koneksi cepat serat optik serta pasokan listrik stabil).
Gim melalui cloud, membuat orang tidak perlu untuk membeli peranti keras khusus digunakan untuk gim.Â