Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rapsodi Kabukicho: Gemerlap Kehidupan Malam Tokyo

27 September 2020   07:41 Diperbarui: 27 September 2020   15:25 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Kabukicho dari atas (Dokumentasi Pribadi)

Mulai dari masakan Jepang, misalnya sushi, sashimi atau makanan Jepang lainnya. Kalau mau, Anda juga bisa memilih restoran yang menyajikan masakan Italia, Meksiko, Spanyol dan berbagai negara lain.

Saya pernah menikmati makan sashimi di Kabukicho. 

Rasanya menurut saya, memang berbeda dengan sashimi yang pernah saya makan di pusat perdagangan ikan terbesar di Tokyo yaitu Tsukiji (catatan, sekarang sudah pindah ke Toyosu).

Bedanya itu, bukan karena saya makan sashimi di Tsukiji siang hari, dan di Kabukicho malam hari.

Namun, perbedaan itu mungkin karena situasi yang berbeda antara Tsukiji dan Kabukicho.

Saya tidak bisa melukiskan dengan kata-kata bagaimana perbedaan itu. Untuk lebih memberikan sedikit gambaran, perbedaannya seperti makan bubur ayam tidak diaduk dan diaduk.

Makan sashimi di Tsukiji seperti makan bubur ayam tidak diaduk, sedangkan di Kabukicho seperti makan bubur ayam diaduk.

Bagaimana pembaca? Masih belum bisa membayangkan perbedaannya?

Kalau begitu, maka Anda perlu membeli bubur ayam dua porsi hari ini, dan silakan mencobanya makan dengan diaduk dan tanpa diaduk.

Penutup
Kehidupan metropolitan dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Meskipun rata-rata kehidupan di daerah tersebut amat kompleks, namun menarik untuk dilihat dan dinikmati.

Seperti halnya di Kabukicho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun