Untuk memperkuatnya, Kastel Inuyama juga memiliki 13 yagura, yaitu menara pertahanan yang selain digunakan untuk tempat menyimpan peralatan perang, bisa juga digunakan untuk tempat menembakkan panah atau senjata.
Ditambah lagi, jalan masuk ke kastel juga dibuat seperti labirin, yang memiliki banyak pintu dengan lebar bervariasi. Ada 22 pintu di area kastel, dan ini tentu dapat membuat musuh yang ingin masuk ke dalam kastel menjadi bingung.
Nah, dengan topografi dan struktur kastel seperti itu, bisa Anda bayangkan betapa sulitnya musuh untuk menyerang dan masuk ke dalam kastel bukan?
Ketika mengunjungi Kastel Inuyama, saya pastikan Anda bisa merasakan bagaimana perasaan orang zaman itu, termasuk merasakan suasana kota yang letaknya dekat dengan kastel. Kota seperti ini dalam Bahasa Jepang biasa disebut jouka-machi.
Apalagi ketika sampai pada rute terakhir di jalan yang lurus memanjang sekitar 1 km menuju Kastel Inuyama, rumah tertata rapi berjejeran dengan eksterior yang hampir sama.Â
Saya membayangkan bahwa rumah-rumah tersebut dahulunya adalah losmen, tempat penukaran uang, tempat minum teh, dan berbagai macam usaha lain yang lazimnya dilakukan oleh orang pada zaman itu.
Mungkin karena perut lapar, sambil berjalan dan mengamati satu per satu rumah yang berjejer, saya membayangkan kalau rumah yang berada tepat di depan saya itu dahulu adalah restoran, maka saya pasti bisa mencium bau yaki-onigiri (nasi yang dikepal) atau yakitori.
Meskipun saat ini ada beberapa bangunan yang berfungsi sebagai restoran, sayangnya mereka tidak menjual makanan tersebut.Â
Namun sebaliknya, ada juga rumah yang difungsikan sebagai warung yang menjual es krim.Â