Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perang Antara Teknologi Vs Pandemi

18 April 2020   21:00 Diperbarui: 19 April 2020   08:53 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wabah pandemi (Cakeio) via Kompas.com

Dengan makin banyaknya akses dari rumah (karena semua penghuni masing-masing mengakses internet dari gawai atau PC nya), maka makin rentan pula keamanan data dari masing-masing pengguna.

Hal ini mendorong terjadinya perubahan dalam sistem keamanan yang diaplikasikan, menjadi ke arah yang disebut sebagai zero trust security. Gambaran singkat dari zero trust security adalah sebagai berikut.

Biasanya orang selalu mengunci pintu masuk rumah pada malam hari, atau kalau sedang pergi. Anggap saja beberapa orang mungkin ada yang tidak mengunci pintu kamar, karena mereka sudah beranggapan/percaya penuh bahwa dengan mengunci pintu masuk depan sudah membuat segalanya menjadi aman. 

Sehingga jika maling bisa mendobrak pintu masuk rumah, maka maling bisa masuk dengan mudah ke kamar yang tidak terkunci.

Dengan zero trust security, maka kita tidak akan menaruh kepercayaan kepada siapa dan apa pun. Sehingga walaupun kita sudah mengunci pintu depan rumah, namun kita juga tidak boleh lupa (dengan kata lain, harus!) mengunci juga pintu kamar masing-masing. 

Kalau dalam bahasa teknis, kita tidak boleh lupa pada endpoint protection. Sehingga kalaupun pencuri bisa masuk melalui pintu depan rumah, dengan mengunci setiap pintu kamar setidaknya membuat dia lebih susah untuk masuk dan mengambil barang yang ada di dalam kamar.

Caranya dengan menentukan perimeter atau batasan, untuk lebih meperkuat keamanan menggunakan software (istilah teknisnya software-defined perimeter).

Pandemi yang terjadi saat ini juga menjadi semacam peringatan yang membuka mata para penyedia jasa atau perusahaan yang berhubungan teknologi, untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam beberapa hal yang sebelumnya tidak menjadi fokus perhatian.

Misalnya, perusahaan dituntut lebih meningkatkan efisiensi suplai barang (dalam hal ini hardware) untuk memenuhi permintaan yang meningkat, misalnya untuk membangun infrastruktur data center baru. 

Caranya bisa dengan membuat sistem logistik yang terintegrasi dengan semua bagian/departemen yang berkepentingan dalam pelaksanaan delivery (distribusi) barang.

Beberapa perusahaan di Eropa juga sedang berupaya untuk memperkecil ketergantungannya pada produk dari Tiongkok (terutama pada alat-alat telekomunikasi). Alasannya, karena pandemi yang terjadi bisa membuat suplai barang menjadi terhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun