Tidak perlu buru-buru ikutan latah menyerbu supermarket atau apotik untuk belanja berlebihan.
Wabah berpindah dari satu ujung dunia ke ujung lainnya adalah tanda zaman, sehingga tidak ada tembok yang dapat menghentikannya. Ini juga sudah terjadi berabad-abad lalu, hanya sekarang pergerakannya sedikit lebih lambat.
Ketika terancam oleh musuh tak terlihat, kita merasa seolah-olah mereka bersembunyi di sana-sini. Bahkan kita merasa bahwa manusia di sekeliling adalah ancaman, lalu berpikir bahwa mereka adalah musuh potensial. Sebenarnya pikiran semacam inilah yang berbahaya.
Dibandingkan dengan wabah pada abad ke 16 dan 17, kita telah mengembangkan pengobatan modern maju dan dapat diandalkan. Mari kita lindungi aset berharga kita, yaitu kemanusiaan dan tatanan sosial masyarakat, menggunakan pemikiran rasional. Jika Anda tidak bisa melakukan ini, maka wabah akan benar-benar menang.
Begitulah isi pokok dari surat sang guru kepala kepada muridnya, yang saya terjemahkan bebas dari versi bahasa Jepang.
Sebagai penutup, marilah kita sama-sama berusaha menenangkan diri sambil waspada menghadapi wabah COVID-19. Untuk mengurangi informasi berlebihan, sebaiknya berita tentang pencegahan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan medis, kita serahkan saja kepada profesional di bidangnya.
Kita tidak perlu merasa takut berlebihan. Mari kita jaga jiwa dan raga kita agar tetap sehat, dengan cara yang cocok bagi diri kita masing-masing.
Sambil tentunya tidak lupa berdoa, agar kita semua bisa melalui semua ini dengan baik.
Selamat berakhir pekan.