Sharp ternyata ingin memproduksi masker dengan menggunakan fasilitas pabrik mereka yang berlokasi di Prefektur Mie. Rencananya pabrik masker Sharp akan mampu mensuplai sebanyak 500 ribu masker per hari mulai pertengahan bulan Maret mendatang.
Selain hal-hal tersebut, pemerintah Jepang saat ini sedang giat melakukan berbagai upaya yang berkaitan langsung dengan upaya untuk mengatasi wabah virus corona. Walaupun ada kritik yang disampaikan kepada pemerintah dalam hal penanganan penumpang kapal pesiar Diamond Princess, yang saat ini bersandar di Pelabuhan Yokohama.
Misalnya upaya untuk memperpendek waktu yang diperlukan pada pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction, untuk mendeteksi apakah orang tertular virus atau tidak), dari 6 jam menjadi sekitar 30 menit.
Kemudian pemerintah juga sudah mengantisipasi dengan menyiapkan beberapa rumah sakit agar bisa menampung pasien jika nanti jumlah orang yang tertular virus bertambah.
Percobaan dengan menggunakan obat Favipiravir (nama komersialnya Avigan) buatan perusahaan Fujifilm Toyama Chemical juga sudah dilakukan atas pasien yang terjangkit virus corona. Hasilnya mudah-mudahan bisa kita ketahui bersama dalam waktu dekat.
Saat ini ada sekitar 241 orang yang terjangkiti virus corona. Jumlahnya merupakan terbanyak ke-5 di dunia setelah Iran.
Beberapa hari kedepan merupakan saat yang menentukan bagi Jepang. "Corona Shock" ini menyebabkan Jepang sangat khawatir, terutama karena Olimpiade Tokyo yang sebentar lagi akan diselenggarakan. Sebagai catatan, estafet api Olimpiade sebentar lagi akan dimulai dari Fukushima, yaitu mulai tanggal 26 Maret 2020.
Saya berharap semoga segera ada titik terang cara pencegahan, dan pengobatan bagi orang yang terjangkit virus corona. Sehingga nantinya kehidupan bisa berjalan dengan normal seperti sedia kala tanpa waswas dan rasa takut.
Selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H