Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jakarta, Penyair, dan Kompor "Mleduk"

7 September 2019   11:48 Diperbarui: 8 September 2019   01:05 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Monas (Lomo Camera on Fuji Neopan 400. Dokpri)

Tidak seperti matematika dan ilmu eksak yang lain yang hanya mempunyai arah dan tujuan yang tunggal.

Apa kata para penyair tentang Jakarta, yang masih berstatus sebagai ibu kota negara saat ini?

Mari kita mulai dengan menyimak apa yang dikatakan oleh Mustafa Ismail pada puisinya yang berjudul "Jakarta hujan".

Biarkan jemuran bermain hujan
janganlah kau mengkhawatirkan
kesehatannya secara berlebihan

Hujan, sudah pasti menjadi pemicu masalah banjir di Jakarta. Walaupun terkadang, banjir terjadi karena hujan yang terjadi secara bersamaan di daerah hulu seperti di Bogor. 

Orang dewasa mungkin tidak suka hujan. Namun anak-anak justru banyak yang suka dan bermain, ketika sedang turun hujan.

Kita bisa menangkap personifikasi anak-anak yang bermain riang gembira di jalanan ketika hari sedang hujan, melalui jemuran yang meliuk ke kanan dan kiri diterpa oleh hujan. 

Orang dewasa kebanyakan khawatir tentang kesehatan, sehingga akan menghindari hujan. Padahal, sebenarnya kita tidak perlu khawatir secara berlebihan.

Menikmati naik Bemo di Jakarta (Dokpri)
Menikmati naik Bemo di Jakarta (Dokpri)

Kemudian, Jakarta bisa membuat orang seperti terasing. 

Bulan terang di Jakarta
Sedang hati jauh menyisih
Mencari ibu dan kekasih
Di pagi hijau terlontar menemu duka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun