Bila bahan makanan yang telah dipilih oleh AI kurang (tidak ada stoknya), maka AI akan mengontak mini market, dan bahan makanan bisa diantarkan langsung ke tempat orangtua menggunakan drone atau kendaraan yang tidak berawak, yang rutenya juga sudah ditentukan oleh AI.
Kalau ingin bepergian, orangtua juga bisa memesan taksi, dengan perintah suara lewat smart speaker. Kemudian AI akan akan mencari data taksi khusus untuk orangtua pada cloud, sambil mencari rute terdekat ke rumah dan mengirimkannya ke perusahaan taksi. Taksi juga bisa berupa kendaraan otonom, yang bisa dimanfaatkan juga oleh orang-orang sekitar sebagai ride sharing.
Begitulah sedikit contoh mengenai Society 5.0.Â
Sekali lagi, Society 5.0 itu adalah penggabungan cyber space dengan physical space, dengan outputnya adalah layanan dengan kualitas tinggi, yang tujuan akhirnya adalah membuat hidup orang menjadi nyaman.
Penutup
Penggunaan istilah dalam penulisan artikel, terutama istilah teknologi seperti Society 5.0 memang menarik, catchy bahkan seksi, sehingga bisa menjadi magnet bagi (calon) pembaca.Â
Namun kita juga harus ingat, penggunaan istilah itu tentunya harus dibarengi dengan pemahaman yang matang, bukan cuma karena latah atau agar kelihatan trendi.
Supaya orang yang membaca juga menjadi tercerahkan, dan mendapatkan pengetahuan yang tepat dan benar. Karena jika informasi yang kita sampaikan tidak tepat dan tidak benar, maka hanya akan memboroskan Internet bandwidth, serta cuma menambah tumpukan informasi yang sia-sia.
Selamat berakhir pekan.
Referensi : Cabinet Office |  JEITA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H