Puutaro menaruh tasnya, lalu menyalakan televisi. Kemudian dia duduk, dan mulai mengamati kardus bakpao RS. Sebenarnya dia tadi ingin bertanya lebih jauh tentang bakpao ini kepada Tatsuya. Terutama tentang inisial RS di nama bakpao.Â
Sisa waktu istirahat yang sedikit tidak memungkinkan dia bertanya lebih banyak saat makan bersama tadi siang. Dia juga tidak sempat chat ke Tatsuya melalui Jabber di kantor, atau melalui Line yang terinstall dalam smartphone karena kesibukannya.
Untuk memecahkan teka-teki kata RS, dia mulai mengamati dengan teliti, sisi demi sisi, sudut demi sudut, kardus coklat dengan lukisan kepala burung yang berukuran 30 kali 30 cm itu. Tetapi, dia tidak juga menemukan penjelasan yang berarti tentang apa itu RS di kardus luar.Â
Dia hanya menemukan tulisan isi kardus, yaitu 10 bakpao dan tanggal kadaluarsanya, dimana tertera tanggalnya masih 2 minggu kedepan.
"Sebaiknya kubuka saja kardunya," pikir Puutaro.
Kebetulan dia juga merasa lapar karena jam di dinding sudah menunjukkan pukul 12 kurang seperempat malam. Dengan sigap dia membuka plastik transparan yang membalut kardus, lalu membuka tutupnya. Dia menemukan 10 buah bakpao berwarna putih diatur dengan rapi dan secarik kertas.Â
Di kertas itu tertulis beberapa petunjuk dan gambar.
Puutaro baru sadar bahwa gambar di kertas itu adalah microwave. Akhirnya dia tahu bahwa RS adalah singkatan dari Renji Senyou(*11). Dia menyentuh bakpao-bakpao itu, dan memang agak keras. Ternyata bakpao itu harus dimasukkan dalam renji selama 5 menit sebelum dimakan.
"Sial sekali aku," Puutaro menggumam.
Dia tidak mempunyai renji. Dia bukanlah Tatsuya yang maniak elektronik. Seharusnya dia sadar sewaktu pembicaraan bakpao RS dengan Tatsuya, dan bertanya apakah perlu cara pengolahan khusus sebelum memakannya.
Apalagi Tatsuya minggu lalu bilang bahwa dia baru saja membeli renji terbaru keluaran Panasonic.