Ada banyak gedung perkantoran di sekitar stasiun Tamachi, yang merupakan salah satu distrik bisnis di Tokyo. Bahkan ada beberapa sekolah dan universitas disitu, seperti Keio University dan Shibaura Institute of Technology. Sehingga saat jam istirahat siang, daerah Tamachi akan dipenuhi oleh orang kantoran maupun pelajar atau mahasiswa yang lalu-lalang mencari restoran atau tempat makan siang.
"Kita mau makan apa Tatsuya," kata Puutaro sambil memainkan smartphone untuk menchek akun instagramnya, karena dia posting foto kemarin.
"Hmm.....terserah kau sajalah. Kau kan yang doyan makan dan tahu mana makanan yang enak," sahut Tatsuya.
Memang Puutaro orang yang hobi makan/kuliner. Setiap hari libur, ketika dia berjalan-jalan di sekitar Tokyo untuk sekadar refreshing, dia pasti tidak lupa akan makan di tempat dimana dia pergi. Tentunya dengan terlebih dahulu mencari informasi makanan yang enak di daerah yang dituju, baik dengan membaca majalah, maupun dengan menelusuri informasi di Internet.
"Kau mau makan di sushiya(*3)? Aku baca di majalah Tokyo Walker bulan ini, ada sushiya yang enak di dekat Universitas Keio. Dan mereka menyediakan menu untuk lunch juga," bujuk Puutaro.
Restoran Jepang memang umumnya menyediakan menu lunch saat jam makan siang, dengan harga yang relatif murah dibanding harga makanan ketika mereka buka reguler di malam harinya.Â
Bahkan beberapa izakaya(*4) dan restoran lain yang hanya buka sore atau malam hari, di hari kerja mereka rela untuk membuka restorannya saat jam makan siang dan menyediakan menu lunch, antara jam 11:30 sampai jam 14:00. Restoran atau tempat makan seperti ini kemudian tutup kembali dan buka lagi pada sore/malam harinya.
"Oke. Mari kita kesana," jawab Tatsuya.
Tatsuya memang orang yang tidak banyak menolak jika urusan makan. Puutaro sering mengajak Tatsuya pergi bersama ke izakaya sehabis pulang dari kantor untuk sekedar melepas penat. Dan Tatsuya tidak pernah menolak jika Puutaro mengajaknya ke izakaya manapun.
Tapi kalau urusan barang-barang elektronik, Tatsuya lah orangnya. Boleh dikatakan dia seorang miihaa(*5) kalau urusan itu. Dia bukan hanya membeli berbagai macam barang/alat elektronik terbaru saja. Bahkan majalah yang berhubungan dengan barang elektronik, seperti majalah Kaden Hihyou, tidak terlewat dibelinya tiap bulan.
Mereka berdua bergegas berjalan dengan meliuk-liuk, melewati kepadatan orang yang hilir mudik di jalan. Cuaca memang cerah, sehingga banyak juga orang yang lalu-lalang di jalan. Tokyo tower juga terlihat menjulang dengan gagah dari balik gedung di sekitar Tamachi.