Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Kemenangan Simbok Lawan Simbol

11 Agustus 2018   18:38 Diperbarui: 12 Agustus 2018   02:29 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"hidup simbol!"

"hidup simbol!"

Pekikan keras "hidup simbol!" sebanyak 3 kali yang terdengar dari kaset yang sedang diputar itu, membuyarkan perenungan Puutaro.

Sepertinya, itu juga menjadi bagian akhir dari rekaman kaset yang diambil secara diam-diam. Rekaman kaset berdurasi kurang lebih 30 menit. Sangat singkat.

Sebenarnya Puutaro kurang bisa mendengar dengan jelas jalannya perundingan dari suara rekaman kaset itu. Yang pasti, banyak perbincangan dan sepertinya ada sedikit desakan dimenit terakhir perundingan. Puutaro berpikir mungkin ini  yang kemudian menghasilkan pengumuman yang mengejutkan itu.

Satu hal yang dimengerti dengan terang benderang oleh Puutaro adalah, pada akhirnya simbol jugalah menentukan pilihan.

Simbol melawan simbol.

Mungkin juga, simbol, digunakan dengan tujuan seperti fungsi awalnya yaitu untuk "perjanjian". Mungkin juga sudah ada janji-janji yang terselubung dibalik "simbol-simbol" itu.

Matahari mulai merangkak naik. 

Puutaro kemudian beranjak mendekati jendela untuk sedikit menutup gorden agar sinar mentari di musim panas tidak banyak masuk ke ruangannya yang sempit dan pengap.

Rasa lapar mulai menjangkitinya, sehingga dia kemudian membuka bungkusan bento *7) yang dibuat oleh simbok *8).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun