Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tidak Ada Senyum dan Tawa di Panmunjom

6 Mei 2018   16:48 Diperbarui: 6 Mei 2018   19:39 2743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garis Demarkasi yang menjadi saksi sejarah pemimpin tertinggi Korut menginjakkan kaki pertama kali di Korsel. Sebelah kiri gambar adalah Korut, sedangkan kanan yang berkerikil adalah Korsel (Dokumentasi Pribadi)

Hanya ada satu meja dan beberapa kursi kayu tua di dalam gedung. Ada juga panel yang berisi keterangan tentang daerah Panmunjom. Selain itu, tidak ada hiasan yang berarti, baik yang menempel di dinding ataupun yang dipajang disana. Karena gedung ini terletak persis diatas garis demarkasi, maka disini kita juga bisa masuk ke daerah Korut. 

Jadi saya juga sudah bisa dicatat sebagai orang Indonesia yang pernah menginjakkan kaki di Korut. Garis demarkasi, yang fenomenal dan dilangkahi oleh Kim Jong-un untuk bertemu dengan Moon Jai-in juga bisa kita lihat dari dekat.

Garis Demarkasi yang menjadi saksi sejarah pemimpin tertinggi Korut menginjakkan kaki pertama kali di Korsel. Sebelah kiri gambar adalah Korut, sedangkan kanan yang berkerikil adalah Korsel (Dokumentasi Pribadi)
Garis Demarkasi yang menjadi saksi sejarah pemimpin tertinggi Korut menginjakkan kaki pertama kali di Korsel. Sebelah kiri gambar adalah Korut, sedangkan kanan yang berkerikil adalah Korsel (Dokumentasi Pribadi)
Penyelenggara tur kemudian mengambil foto kami di dalam gedung. Foto kemudian dijual di dalam bis (entah saya tidak tahu di mana mereka print fotonya) dan saya juga membelinya sebagai kenang-kenangan.

Ada beberapa daerah lagi yang bisa dikunjungi karena termasuk dalam satu paket tur ke Panmunjom yang saya ikuti, yaitu mampir di Imjingang, yang merupakan stasiun kereta api (di Korsel) yang jalurnya terdekat ke daerah Korut. Disitu dipajang lokomotif kereta yang rusak akibat Perang Korea. Di sini juga ada Bridge of Freedom, yang pintu masuknya ditutup. 

Kita bisa melihat pita warna-warni yang dipasang di pagar besi oleh warga Korsel yang berharap bisa bertemu dengan sanak saudaranya di Korut (karena mereka terpisah semenjak perang terjadi) suatu saat nanti. Berhubung warga Korsel sendiri dan beberapa orang dengan paspor negara tertentu tidak diperbolehkan untuk masuk di area Panmunjom (JSA), maka daerah Imjingang ini agak ramai oleh wisatawan karena merupakan daerah terdekat ke Korut yang bisa mereka kunjungi.

Bendera yang dipasang di pagar sekitar Bridge of Freedom (Dokumentasi Pribadi)
Bendera yang dipasang di pagar sekitar Bridge of Freedom (Dokumentasi Pribadi)
Tur ke Panmunjom memang menarik, apalagi bagi orang yang suka untuk memacu adrenalin, karena suasana yang membuatnya begitu. Tidak ada senyum dan tawa disana ketika saya mengunjunginya. Mudah-mudahan, di masa datang orang bisa bebas mengunjungi Panmunjom dengan keceriaan, sambil belajar sejarah dan menikmati perjalanan tanpa harus mempertaruhkan nyawa, ketika suatu saat nanti perdamaian yang sesungguhnya sudah terjadi antara Korut dan Korsel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun