Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bencana 3-11 yang Tak Akan Terlupakan

11 Maret 2018   22:17 Diperbarui: 12 Maret 2018   08:54 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang telah disebutkan di awal tulisan, stok makanan dan minuman menipis dan beberapa rak di swalayan bahkan tidak ada isinya sampai bulan-bulan berikutnya. Tokyo yang biasanya terang benderang, karena terbatasnya pasokan energi maka transportasi umum, pusat perbelanjaan, kantor, dan fasilitas umum lainnya mengurangi penerangan sehingga Tokyo pun menjadi gelap karena kurang pencahayaan di malam hari.

Efek Bencana 3.11

Bencana gempa bumi yang kemudian menyebabkan meledaknya PLTN di Fukushima ini tentunya membuat geger seluruh Jepang. Diperkirakan lebih dari 64 ribu orang yang terpaksa masih tinggal di daerah pengungsian sampai sekarang. Walaupun, untuk beberapa daerah tertentu di sekitar terjadinya bencana, saat ini larangan untuk memasukinya (karena bahaya radiasi) sekitar 70 persen-nya sudah dicabut.

Banyak juga orang asing (termasuk beberapa teman saya) yang memutuskan kembali ke negaranya masing-masing karena takut terkena radiasi. Saya sendiri, berusaha bertahan---walaupun orang tua khawatir---dan mengatakan bahwa waktu itu saya ada di Kyoto, yang jaraknya sekitar 800 Km dari PLTN Fukushima, untuk meredam kegelisahan keduanya. Beberapa produk pertanian dan juga hasil laut dari daerah Tohoku juga mengalami penolakan karena kekhawatiran terkena radiasi. Penolakan ini tidak hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri.

Sejak saat itu, Jepang mengkaji ulang lagi keberadaan PLTN, yang beberapa juga masih terhenti sampai saat ini. Pencarian energi baru juga mulai digalakkan. Penggunaan lampu LED yang hemat energi juga sudah diterapkan mulai dari fasilitas publik yang berada di pusat-pusat keramaian maupun di sarana transportasi. Sistem peringatan dini J-alert juga diperbanyak dan dikembangkan setelah kejadian ini.
(Mengenai J-alert, saya sudah pernah membahasnya di sini)

Keadaan saat ini

Menurut koran Nikkei edisi hari ini (11 Maret), pembangunan kembali daerah yang terkena bencana sedang terus digalakkan. Bahkan di beberapa distrik, sudah terbentuk semacam Compact City , di mana di daerah dengan kepadatan tinggi (DID : Densely Inhabited Districts), semua fasilitas mulai dari rumah sakit, pusat perbelanjaan, sekolah dan fasilitas umum lain tersedia dengan jarak yang berdekatan. Sehingga memudahkan akses, terutama bagi orang yang berusia lanjut yang merupakan populasi terbanyak.

Jumlah wisatawan asing (dan domestik) yang mengunjungi daerah Tohoku juga sudah meningkat jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di seluruh Jepang, pemeriksaan ketahanan bangunan terhadap gempa juga diperketat. Banyak gedung lama yang kemudian diperkuat rangka bangunannya agar tahan terhadap goncangan yang diakibatkan gempa yang diprediksi masih akan terjadi di masa mendatang. 

Lokasi pengungsian jika terjadi bencana alam juga dibenahi, diperbanyak sekaligus juga diperjelas informasi penunjuk arahnya agar bisa digunakan dengan cepat sewaktu dibutuhkan.

Namun, ada juga sisi "gelap" yang masih tersisa, yaitu kekhawatiran beberapa orang karena dana tunjangan untuk korban bencana rencananya akan distop. Ada juga persoalan bisnis, misalnya jumlah lapangan kerja yang belum memadai dan juga modal untuk usaha yang belum sepenuhnya dipenuhi secara tuntas dan merata bagi sebagian orang di daerah bencana. Hal ini juga yang menyebabkan beberapa dari orang yang mengungsi masih enggan kembali ke daerah asal mereka.

Namun yang pasti, Jepang terlihat bangkit secara perlahan dari "luka" lamanya itu. Terutama Jepang sekarang sedang giat untuk persiapan menyambut pergelaran Olimpiade yang akan diadakan pada tahun 2020 nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun