Mohon tunggu...
Sry Lestari Samosir
Sry Lestari Samosir Mohon Tunggu... Editor -

I'm a simply girl

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Negeri Asap

30 September 2015   10:30 Diperbarui: 30 September 2015   10:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah sekali ku injakkan kaki

Di negeri bermusim asap

Entahlah, sepanjang mata memandang hanya kepulan asap

Terbit dan tenggelamnya matahari tak lagi indah

Langit biru menjelma langit abu-abu

dinding-dinding sekolah kehilangan suara

suara pelajar yang tak bisa belajar

kemana senyum umat negeri asap?

Masker menutup mulut, pintu dan jendela tertutup

Ah.. aku dengar ucap mereka

“kami uda seperti pisang salai!”

Benarlah demikian

Manusia-manusia di tanah ini terus diasapi

Ntah untuk apa...

Mereka tak tau kenapa..

Negeri asap terus produksi asap

Bahkan asap-asap di ekspor ke negeri tetangga

Oh, raja negeri asap

Umatmu sudah sesak dan muak

Bagai ikan termangap-mangap tanpa air

Paru-paru merindu udara bersih

Negeri asap..

Apakah engkau ingin mengelepaskan jin-jin penghunimu bersamaan dengan kepulan asapmu?

Jika ya, cukuplah sudah!

Kami sudah memegang botol agar jin dan asapmu masuk ke dalamya.

Dan kemudian dengan sorak-sorai membuang botol haram itu ke perut lautan!

Umat negeri asap terbatuk-batuk massal tapi para raja tertawa ria

Aku hanya mampu berdoa

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun