Mohon tunggu...
Sugeng Budirahardjo
Sugeng Budirahardjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - suka nulis dan membaca

saya, suka nulis humor dll

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kopi Desa, Kopi Juara

6 Maret 2020   19:00 Diperbarui: 6 Maret 2020   19:04 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya teringat di Arena West Java Festival, bulan Nopember tahun lalu, di Bandung, Jawa Barat. Saya mengunjungi Stand Kampung Jawa Barat, yang terletak disisi Tenda Utama. Saya berjalan masuk kelorong, disebelah kiri dan kanan berdiri kios ukuran 2,50X 2,50 meter, berjajar panjang 100 meteran. Gerinder, kompor mini untuk memasak air, jadi pelengkap "barista" untuk meracik kopi.  

Aneka macam, rupa  kemasan kopi, terlihat dimeja. Satu kemasan kopi siap seduh, isi 250 gr  dijual rerata 100 ribu rupiah per 3 bungkus. Uniknya nama produk kopi, diberi nama tempat asal ditanamnya pohon kopi. 

Kemasan Kopi. dokpri.
Kemasan Kopi. dokpri.
Kemasan Kopi Malabar, Kopi Papandayan, Kopi Palasari adalah nama kopi yang diambil dari nama gunung yang berada di Jawa Barat. Seputar dataran tinggi  itu tumbuh tanaman kopi jenis robusta serta arabika.

Perawatan tanaman kopi, agar tumbuh subur,  berbuah lebat, dibutuhkan keahlian. Begitupun perlakuan biji kopi saat pasca panen. Tahap demi tahap pengolahannya, sangat mempengaruhi  citarasa (taste) yang berbeda, baik untuk jenis kopi arabika atau robusta. Aroma kopi menyeruak, saya berkunjung ke stand kopi 'Wanoja Coffee'.

Sutrea dan Barista. dokpri.
Sutrea dan Barista. dokpri.

Wanoja, adalah nama kelompok tani kopi di Kampung Sangkan, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.  Areal tanaman kopi yang dikelola oleh kelompok tani tersebut seluas 65 ha dan melibatkan 60 petani, varietas Arabika. Pendiri Wanoja coffe, Hj.Ety Sumiati pada tahun 2012, memulai usahanya, tiga tahun kemudian tahun 2015,  Wanoja coffe mendapat juara kedua Kontes Kopi Spesiality Indonesia. 

Keberhasilan tersebut membuat kopi Wanoja makin diminati konsumen, baik lokal hingga luar negeri, seperti Turki dan Irlandia. Menurut pengelola wanoja coffe, Satrea (23 th), putera ke-4 (empat) Hj.Ety Sumiati, setiap bulan produk green bean, dari proses, wash, natural, honey, keluar dan terjual 5 s.d 7 kwintal perbulan.

Biji Kopi Petik Merah dokpri.
Biji Kopi Petik Merah dokpri.

Tanaman kopi yang dikelola Satrea, selalu giliran terakhir dipetik, saat panen tiba, karena Satrea ingin produk kopinya berkualitas tinggi dengan petik "matang merah". Agar kualitas dan harganya bagus maka harus diperhatikan pula selektivitas pemetikan.

Begitupun pemupukan pohon kopi,  Satrea memilih pupuk organik, caranya, dengan beternak hewan domba, kambing di kebunnya. Cara ini, selain menambah pendapatan dari hasil hewan, juga terhindarnya produk kopi dari paparan kimia. 

Sedangkan ternak domba dan Kambing, mencapai puncak hasilnya terjual saat Idul Adha. Upaya mensejajarkan mutu kopi Jawa Barat dengan penghasil kopi daerah lainnya di Indonesia, terus dilakukan. Sejak Kopi Puntang menjadi juara kontes kopi di Amerika Serikat, beberapa tahun lalu, pamor kopi Kabupaten Bandung terus melesat.

Meski secara volume belum besar, tapi secara kualitas kopi Kabupaten Bandung khususnya sangat baik.

Eksibisi Kopi. dokpri.
Eksibisi Kopi. dokpri.
Sambil mencecap kopi tanpa gula, saya tanya impiannya. "Belum mempunyai coffe  roaster machine", berkapasitas 5kg, Jawabnya.   Satrea juga berkeinginan, areal perkebunan kopinya terintegrasi dengan destinasi wisata di desanya. Mimpi Satrea diusia yang masih muda sangat Saya apresiasi. Pilihan hidup, bergelut dengan kopi memang sudah takdirnya. 

Tester Kopi .dokpri.
Tester Kopi .dokpri.

Cuaca cerah, barisan meja lengkap dengan peralatan pembuat kopi berjajar. Beberapa barista sibuk mengolah kopi. Pengunjung pecinta kopi berkerumun melihat, mendengarkan apa yang dilakukan barista gaya sunda dan juri, lewat komentator.

Tester Kopi. dokpri.
Tester Kopi. dokpri.
3 orang juri berkeliling menghampiri meja demi meja, mencecap air kopi dari cangkir kecil, menahan sebentar dirongga mulut, lalu menelannya. Indra pencecapnya tentu bekerja, merasakan hasil racikan barista, sesekali Ia, pertanyakan ke barista, juri itupun mencatat pengamatannya dilembar nilai. 

Juri berkeliling dari barista ke barista yang lainnya. Siang yang riuh, membawa makna, tanam kopi bercucur peluh, siapakah yang menjadi juara?  Melalui eksibisi, antar daerah penghasil kopi, petani kopi dijabar berlomba setiap tahunnya untuk menjadi pemenang kopi terbaik se-Jawa Barat. 

Tester Kopi. dokpri
Tester Kopi. dokpri

Kegiatan ini untuk mendorong petani kopi, dalam meningkatkan mutu hasil produksi kopi  melalui kemitraan, dengan dinas terkait, dilingkungan Pemda Jabar.  Kopi baik untuk kesehatan kandungan kaffein dalam kopi  dapat meningkatkan fungsi otak dan memperbaiki mood, kopi juga menstimuli fungsi saraf dan menambah energi, dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi, kita semua sama.

Selamat Minum Kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun