Kurengkuh tubuhmu dalam pelukanku.
Kau dingin..
Aku kembali merekatkan pelukanku. Kau (masih) tetap tak bergeming.
Perlahan air mataku mengalir membasahi pipiku. Dan air mataku jatuh pula mengenai pipimu yang tirus.
Sayang.. mengapa kau biarkan aku berselimut seorang diri?
Mengapa kau biarkan darahku tetap menghangat sedang darahmu membeku?
Sayang.. bukankah hidup dan mati kita selalu bersama?
Jawablah !!
Dan malam pun berlalu. Hingga keesokan hari, barulah kuterjaga dari Ketidakwarasanku.
Kau telah Tiada. Itu yang kusadari..
Bumi Allah, 04 November 2011 (saat hawa dingin menyelimuti malamku)
Special for HY >> Thx for your attention
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!