Ketiga, kaitkan antara pengusaha Jerman dan Indonesia selaku pelaksana dengan dukungan kebijakan dan regulasi Indonesia yang memberikan rasa aman, nyaman, dan tidak membingungkan dalam proses-proses investasi tersebut. Keempat, aktifkan kerjasama lembaga keuangan kedua negara supaya mampu seirama dalam orkestra penyediaan energi nasional.
Â
Manfaat
Jika pengembangan dan penerapan energi terbarukan dapat dijalankan dengan baik, maka Indonesia akan memetik lima manfaat. Pertama, terjadi peningkatan kemampuan penyediaan sumber energi alternatif selain hanya mengandalkan sumber energi dari fosil (minyak, gas alam, dan batubara).
Kedua, tersedia teknologi yang sesuai dengan kondisi ekologi sosial dan budaya nasional. Potensi Indonesia luar biasa pada aspek sumber energi karena berada di bawah posisi lintasan surya setiap hari, kondisi geografis yang mendukung untuk memetik energi angin setiap daerah, banyak sumber energi air dari aliran atau air terjun, serta limbah pertanian dan pemukiman yang tersedia di setiap kota dan kabupaten. Â
Ketiga, upaya pelestarian lingkungan karena mampu memanfaatkan limbah industri pertanian dan pemukiman menjadi produk energi. Â
Keempat, terbuka peluang untuk melakukan ekspor produk energi dalam bentuk aneka jenis produk bioenergi ke manca negara terutama negara-negara yang mengandalkan energi fosil dan tidak memiliki sumber energi seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan. Produk bioenergi yang dihasilkan dapat berupa pelet biomassa, biodiesel, biocoal, dan metanol.
Manfaat kelima adalah penyediaan lapangan kerja dan usaha. Peluang kerja ini tidak hanya pada tenaga terdidik tetapi juga pada tenaga terlatih karena pembangunan energi terbarukan setara dengan pembangunan industri yang mengolah bahan baku namun dari sumber yang dapat diperbarui.
Â
Keharmonisan Peneliti – IndustriÂ
Berdasarkan pengalaman penulis, karakteristik khas Jerman adalah keterkaitan dan keselarasan antara peneliti, institusi penelitian dan pendidikan, serta industri dalam mendayagunakan sumberdaya manusia dan alamnya untuk mencapai target-target pembangunan yang berkelanjutan (Lihat Gambar). Peneliti yang bekerja di pusat penelitian atau universitas bekerja dengan industri untuk melahirkan teknologi dan SDM yang terdidik atau terlatih. Hasil penelitian menjadi pelopor terhadap kemajuan sebuah industri dan sebaliknya juga permasalahan di sektor industri menjadi santapan para peneliti untuk dicari solusinya. Konsekuenasi logis peneliti menjadi lebih sejahtera. Keselarasan dan saling membutuhkan ini juga ditunjang oleh dana penelitian dari pemerintah dan pihak industri.