Mohon tunggu...
Syukrillah Al Amin
Syukrillah Al Amin Mohon Tunggu... -

hidup di banda aceh dan adceh besar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membantah: Inilah Jawaban PKS Terhadap Rakyat Indonesia!

11 Juni 2013   00:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:14 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Keluar atau Bertahan dari Koalisi?

Kasus ini berulang beberapa kali dan pada akhirnya menyetujui rencana pemerintahan SBY. Apakah partai anda tidak malu? Jika anda baca perjanjian yang disepakati dengan SBY, apakah ini bukan sebuah peng-ingkaran?....Jika PKS menolak kenaikan harga BBM, silahkan keluar dari koalisi tanpa perlu di "pecat"...tentunya ini lebih lumrah dalam dunia politik yang disaksikan rakyat.

Silahkan cek link: http://nasional.kompas.com/read/2012/04/05/14560291/Ini.Isi.Perjanjian.SBY-Parpol.Koalisi

Well, terlihat PKS seperti melucu kan? Tidak berani keluar, tapi koar-koar paling benar...

3. Sumber Pendanaan PKS? Ah, jangan mengada-ada

Jika anda merasa partai anda mampu dan kuat secara pendanaan, syukur dan buktikan. Tapi pertanyaan-nya apakah lembaga Partai Politik dikenal sebagai penerima infaq? sedekah?

Jika anda menyebutkan infaq untuk partai politik, saya khawatir anda melencengkan sebagian dari perintah Allah. Bahkan saya pernah mencoba cari tahu melalui beberapa tulisan dan bertanya pada ulama tentang ada tidak hukum ber-infaq/shadakah/zakat kepada  partai politk (dalam hal ini umpama PKS)? Ternyata: TIDAK ADA!!!. Jika mengatas namakan IURAN silahkan, tapi jika mengatas namakan INFAQ? Wow...TIDAK ADA --- Bahkan saya dianggap meng-ada-ada kan hukum dalam agama Islam.

Mungkin ilmu agama saya terlalu dangkal dibandingkan anda sebagai seorang muslim. Dan anda mungkin (atau siapapun) yang tahu bisa membagikan pengertian infaq yang anda maksud...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun