4. Dua DPO Lain Ternyata Fiktif, Ini Alasannya
Polisi sebelumnya menyebutkan bahwa ada tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus pembunuhan Vina yang telah buron selama delapan tahun. Ketiga DPO tersebut adalah Pegi, Dani, dan Andi. Namun, setelah penangkapan Pegi, polisi mengungkapkan bahwa dua DPO lainnya, yaitu Dani dan Andi, ternyata tidak ada atau fiktif.
Kombes Surawan menjelaskan bahwa DPO sebenarnya hanya satu, bukan tiga seperti yang dikira sebelumnya. "DPO yang benar hanya satu, atas nama Pegi Setiawan (PS). Ternyata, nama Dani dan Andi itu tidak ada," ujar Surawan. Ini menunjukkan bahwa informasi awal mengenai keberadaan tiga DPO tersebut tidak akurat, dan hanya Pegi yang menjadi buronan nyata dalam kasus ini.
5. Cara Pegi Menghindari Polisi Selama Delapan Tahun
Terungkap bahwa Pegi sering bepergian antara Cirebon dan Bandung untuk bekerja sebagai kuli bangunan. Ketika berada di Bandung, Pegi tinggal di sebuah kontrakan bersama ayah kandungnya. Selama delapan tahun tersebut, Pegi berhasil menghindari penangkapan dengan menyamarkan identitasnya. Ia menggunakan nama baru, yaitu Robi Irawan, untuk mengaburkan jejaknya dari pihak berwenang.
"Nama aslinya sudah diganti. Bukan lagi Pegi, tetapi menggunakan nama Robi," ungkap Surawan.Â
Dengan cara ini, Pegi berhasil mengelabui polisi dan masyarakat sekitar, sehingga ia bisa melanjutkan kehidupannya tanpa terdeteksi sebagai buronan selama bertahun-tahun.
6. Pegi Teriak Merasa Difitnah
Saat konferensi pers berlangsung, Pegi tiba-tiba berteriak dengan nada tinggi, menyatakan bahwa dirinya difitnah dan dijadikan kambing hitam dalam kasus tersebut.Â
"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Ini fitnah, ini fitnah, saya rela mati," kata Pegi dengan tegas.
Selain itu, Pegi juga membantah tuduhan pemerkosaan yang diarahkan kepadanya. "Saya tidak pernah sama sekali melakukan pemerkosaan," ujar Pegi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pegi merasa sangat tertekan dan tidak menerima tuduhan yang disampaikan oleh pihak berwenang dalam konferensi pers tersebut.
7. Polisi Punya Saksi Kunci