Mohon tunggu...
Syukriadi Syukriadi
Syukriadi Syukriadi Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI SMKN 1 Pariaman

Menulis dan berkreasi merupakan hal yang menjadi hobi saya. Menuangkan apa yang terfikirikan melalui tulisan-tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dinamika Pemikiran Dalam Islam

31 Desember 2022   08:28 Diperbarui: 31 Desember 2022   08:34 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tasawuf Abad 3-4 Hijriah

Aliran yang menonjol pada masa ini adalah tasawuf yang selalu merunjuk pada nafas Islam dan yang kedua adalah tasawuf sebagai penjernihan moral. Mereka menumbuhkan sendiri hubungan manusia dengan Allah.

Tasawuf Sunni Abad 5 Hijriah

Pada abad ini tasawuf mulai dikembalikan lagi pada Al-Quran dan Sunnah. Tokohnya adalah al-Qusyairi dan Harawi, di samping sufi besar abad ini; al-Ghazali. Dia mengkritik keras para teolog yang menjawab tantangan pemikiran tidak dengan mangkaji, namu dengan membenturkan pendapat-pendapat, berdasarkan premis-premis.

Semua jawaban Al-Ghazali terhadap filsafat dituliskannya dalam Tahafut al-Falasifah. Dalam tasawufnya, Al-Ghazali membedah semua konsep tasawuf pendahulunya, seperti maqam, fana', hulul, mahabbah, dzauq, ma'rifah dan sebagainya, lalu didudukkan pada tempatnya. Dengan begitu, posisi tasawuf di mata para ulama salaf yang sebelumnya dianggap sesat, menjadi diterima.

Tasawuf Filosofis

Dalam dua abad, yaitu sekitar abad VI dan VII, tasawuf filosofis ini mencapai titik kesmpurnaan. Ajaran tasawuf ini memadukan visi mistis dan visi rasional penggagasnya. Tasawuf ini sangat isoteris, cenderung samar dan hanya dipahami oleh para penempuh jalannya. Tokohnya adalah Surahwardi, Ibn Masarra, Ibn 'Arabi, dan Ibn Sab'in. Dalam konsep penyatuan makhluk dengan Tuhan ini juga tertuang dalam karya sastra para sufi, di antaranya adalah Ibn al-Faridh dan Jalalludin Rumi.

Tasawuf Pendiri Tarekat

Tarekat diberikan sufi yang bergabung dengan seorang guru secara kolektif, yang menggelar acara tertentu dan memiliki ritual tertentu. Tokoh yang terkenal adalah Abdul Qadir Jailani, Ahmad al-Rifa'i, dan Najmuddin Kubra.

Pemikiran Islam Kontemporer

Tahun 1967 dianggap sebagai "penggalan" dari keseluruhan wacana Arab modern, karena masa itulah yang merubah cara pandang bangsa Arab terhadap beberapa persoalan sosial-budaya yang dihadapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun