Dalam perspektif falasifah, filsafat dan agama merupakan dua pendekatan mendasar menuju pada kebenaran. Apa yang hendak dibedakan dengan tajam disini bukan filsafat, yang dipahami sebagai sistem rasional pemahaman dan wahyu yang dirumuskan secara bebas dan agama yang dipahami sebagai tradisi wahyu secara total. Filsuf-filsuf besar seperti : Al-kindi, Al-farabi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Suhrawardi, Fazlur Rahman, dll.
Golongan yang banyak tertarik kepada filsafat yunani adalah kaum Mu'tazilah. Abu Al-Huzail, Al-Nazzam, Al-Jahiz, Al-Juba'I, dll banyak membaca buku-buku filsafat yunani dan pengaruhnya dapat dilihat dalam pemikiran-pemikiran teologi mereka. Disamping kaum mu'tazilah, muncul pula filsuf-filsuf Islam.
Al-Ghazali merupakan filsuf besar terakhir di dunia Islam bagian timur. Di Indonesia ia sangat terkenal dengan kitabnya Ihya ' Ulul al-Din. Di dunia barat al-Ghazali dikenal dangan nama Abuhamet dan Algazel. Dia diberi gelar Hujjatul-Islam.
Filsuf-filsuf besar selanjutnya muncul di Andalusia yaitu, Abu Al-Walid. Ia lahir di Cordova pada tahun 1126 M dan wafat di Marakesh 1198. Setelah kematiannya, tradisi perenungan di kalangan musli agak meredup.
Di Persia, fase kebangkitan filsafat ditandai dengan kolaborasi yang mistisisme, yang dikenal dengan filsafat Persia atau isyraqi dan diresmikan oleh Suhrawadi. Filsafat sebagai satu bagian yang sah dari Islam. Filsafat bukanlah saingan agama atau teologa, sebagaimana pandangan dari kelompok revivalisme atau ortodoksi Islam. Tradisi berfikir yang kuat dalam Islam telah manghantarkan umat Islam memasuki ke-emasannya sebagai pusat peradaban dunia.
Pemikiran Tasawuf
Tasawuf adalah falsafah hidup dan cara tertentu dalam tingkah laku manusia dalam upayanya merealisasikan kesempurnaan moral, pemahaman tentang hakekat realitas dan kebahagiaan rohaniah (Abu Wafa' al-Ghanimi, al-Taftazani,sufi dari zaman ke zaman). Dengan definisi ini, jelas tasawuf tidak bertentangan dengan Islam, zuhud, tawakkal, dan sabar.
Tasawuf juga berarti amal dan analisis. Amal yang melandaskan pada mujahadah. Selain itu, juga mengorbankan jiwa dan harta yang Nampak ke dalam alam batin.
Tasawuf Abad 1 Hijriah
Pada tahun 600-700 M, tasawuf belumlah memiliki seperangkat konsepsi yang runtut dan ia masih murni ajaran moral. Tanda yang menonjol adalah asketisme (zuhud).
Pertama, Aliran Madinah. Aliran ini mewarisi konsistensi kuat terhadap ajaran yang dibawa Nabi SAW. Kedua, Aliran Basrah. Terkenal dengan sifatnya yang kritis dan suka dengan hal-hal logis serta cenderung pada aliran Mutazillah dan Qadiriyah. Ketiga, Aliran Kufah. Bercorak idealistis, cenderung pada syiah dan Rajaiyyah. Tokohnya adalah Sufyan al-Tsauri, Sufyan ibn Uyainah.