BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rendahnya angka melek huruf di negara kita membuat daya saing sumber daya manusia kita berkurang karena kurangnya kemampuan, minat, dan literasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Membaca dan menulis belum menjadi keharusan dalam kehidupan atau elemen dari budaya negara Indonesia, sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Peraturan Menteri Nomor 23 tahun 2013 memperkenalkan program literasi di sekolah guna membentuk sikap moral positif pada anak-anak melalui bahasa. Artinya, setiap siswa di tingkat dasar harus membaca buku cerita lokal dan dongeng yang mengandung nilai-nilai kebijaksanaan lokal sebelum pelajaran dimulai.
Penerapan nilai-nilai budi pekerti yang baik perlu dimulai sejak awal karena pendidikan sejatinya bertujuan tidak hanya untuk menghasilkan individu yang pintar secara intelektual, tetapi juga yang cerdas secara emosional dan spiritual. Perlu diakui, salah satu kesalahan besar dalam sistem pendidikan kita adalah fokus utama pada kecerdasan intelektual, sementara pengajaran yang berisi nilai-nilai moral sering diabaikan. Tidak mengherankan jika sekarang banyak orang yang cerdas dan berpendidikan tinggi namun tidak mengerti tata krama, tidak memiliki rasa saling pengertian, tidak memiliki empati, dan sebagainya. Kegiatan ini merupakan salah satu metode untuk menanamkan nilai-nilai moral yang baik tersebut.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan, peneliti kemudian menyusun masalah secara keseluruhan yaitu "Gerakan Literasi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa Di SDN Petir 1". Supaya studi ini lebih terarah dan fokus pada isu utama, maka penulis menjelaskan isu pokok tersebut dalam beberapa masalah spesifik, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Gerakan Literasi?
2. Bagaimana pengaruh Gerakan Literasi terhadap Minat Membaca Siswa kelas IV A?
Tujuan
Dari latar belakang, dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat memberikan tujuan laporan sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan Gerakan Literasi Sekolah
2. Untuk menjelaskan Minat Membaca Siswa kelas IV A SDN Petir 1
BAB II
METODE DAN PEMBAHASAN
Metode Penelitian
Penelitian ini menguraikan suatu permasalahan yang timbul di lapangan dengan menggunakan metode penelitian lapangan deskriptif. Sedangkan teknik yang dipakai merujuk pada sumber-sumber dari wawancara dan pengamatan langsung di lokasi, SDN Petir 1. Â
Analisis Gerakan Literasi Sekolah
Membaca merupakan pintu menuju pengetahuan yang luas. Dengan membaca, kita bisa mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih luas. Terdapat banyak metode untuk meningkatkan ketertarikan membaca pada setiap individu. Salah satu inisiatif dari pemerintah yang mendukung kegiatan membaca adalah program literasi di sekolah.Gerakan Literasi Sekolah dilakukan untuk mengembangkan moral siswa dengan menciptakan ekosistem literasi di sekolah. Tujuannya agar siswa memiliki semangat membaca yang kuat dan keterampilan menulis (Kemendikbud, 2016: 2). Secara keseluruhan, tujuan dari gerakan tersebut adalah untuk meningkatkan budi pekerti siswa melalui budaya literasi di sekolah yang terwujud dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), sehingga mereka dapat menjadi pembelajar seumur hidup.
Adapun tujuan khusus gerakan literasi sekolah yaitu:Â
1. Mengembangkan budaya literasi di sekolah.Â
Meningkatkan kemampuan masyarakat dan lingkungan sekolah untuk menjadi literat.Â
2. Menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan dan ramah anak supaya warga sekolah dapat mengelola pengetahuan.Â
3. Memastikan pembelajaran berlanjut dengan menyediakan berbagai jenis bacaan dan menghadirkan berbagai metode membaca. (Kemendikbud, 2016: 5).
Gerakan Literasi Sekolah ini diterapkan juga di SDN Petir 1, sebagai program pembiasaan yang dilakukan setiap hari selasa pada pukul 07.15 WIB sebelum pembelajaran dimulai. Semua peserta didik mengikuti kegiatan Gerakan Literasi Sekolah dengan berbaris sesuai kelas masing-masing di lapangan. Ada banyak macam buku bacaan yang bisa dibaca oleh peserta didik, diantaranya yaitu buku fiksi dan buku mata pelajaran.
Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara, dengan dilaksanakannya Gerakan Lietarsi Sekolah ini sangat berpengaruh terhadap minat peserta didik untuk membaca buku. Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Wulandari ( 2020 ) yang mengindikasikan adanya dampak positif dari program Gerakan Literasi sekolah terhadap ketertarikan baca siswa, dengan pengaruh sebesar 25,6 %.
Di kelas IV A SDN Petir 1 juga sebelum adanya Gerakan Literasi Sekolah masih banyak peserta didik yang belum mahir membaca, namun setelah dilaksanakannya kegiatan GLS ini dan peserta didik rutin mengikutinya, peserta didik jadi terbiasa membaca buku dan minat membaca buku mereka semakin meningkat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan di SDN Petir 1, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Gerakan Literasi Sekolah sangat berpengaruh terhadap minat baca peserta didik di SDN Petir 1. Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan Gerakan Literasi Sekolah setiap hari selasa. Jadi program sekolah ini dapat dijadikan solusi untuk permasalahan rendahnya minat baca peserta didik.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disarankan sebagai berikut :Â
1. Keberhasilan gerakan literasi dapat diukur dari sejauh mana semua pihak di sekolah berkolaborasi dengan baik, termasuk guru, siswa, dan masyarakat. Kegiatan GLS ini bisa dilakukan dengan cara mendongeng menggunakan boneka tangan, agar kegiatannya lebih menarik lagi.
2. Fasilitas pendukung sangat penting. Oleh karena itu, disarankan untuk menambah koleksi buku yang sesuai dengan minat baca siswa, sehingga mereka dapat meningkatkan minat baca mereka.
Ahmad Syahrurroji, M.Pd & Sylva Nur Hajijah
Kelas: 5C PGSD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H