Mohon tunggu...
Silivester Kiik
Silivester Kiik Mohon Tunggu... Guru - Founder Sahabat Pena Likurai

Hidup hanya sepenggal cerita tentang perjuangan, sekelumit jejak-jejak kaki di bumi, aku, kamu, dan mimpi kita.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ayo Jalan-jalan ke Kota Perbatasan Atambua dan Nikmati Keunikannya!

20 Mei 2017   23:20 Diperbarui: 21 Mei 2017   11:54 3277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

budaya-tarian-likurai-592065784723bd0b547f771f.jpg
budaya-tarian-likurai-592065784723bd0b547f771f.jpg
Budaya Tarian Likurai (Sumber Gambar: negerikuindonesia.com)

Atambua dikenal dengan budaya tarian Likurai dan Tebe. Budaya Tarian Likurai dikenal sebagai tarian perang yang dibawakan ketika menyambut atau menyongsong para pahlawan yang pulang dari peperangan. Ketika para pahlawan yang pulang perang dengan membawa kepala musuhnya yang telah dipenggal sebagai bukti keperkasaan. Para Feto (wanita) cantik atau gadis cantik terutama mereka yang berdarah bengsawan menjemput para pahlawan dengan membawakan tarian Likurai.

Likurai itu sendiri dalam bahasa Tetun mempunyai arti menguasai bumi. Liku artinya menguasai, Rai artinya tanah atau bumi. Lambang tarian ini adalah wujud penghormatan kepada para pahlawan yang telah menguasai atau menaklukkan bumi, tanah air tercinta.

tarian-tebe-592066111bafbd6f32670698.jpg
tarian-tebe-592066111bafbd6f32670698.jpg
Tarian Tebe (Sumber Gambar: tourism.nttprov.go.id)

Selain itu, ada pula budaya tarian Tebe.Tarian Tebe merupakan tarian yang menggambarkan luapan kegembiraan atas suatu keberhasilan ataupun kemenangan dalam suatu pekerjaan.Tarian ini terdiri dari beberapa orang penari laki-laki dan perempuan yangsaling bergandengan membentuk lingkaran sambil menari dan bernyanyi bersahut-sahutan melantunkan syair-syair dan pantun sambil menghentakkan kaki sesuai irama lagu sebagai wujud luapan kegembiraan. Para pengunjung bisa dapatmenyaksikan, bahkan terlibat langsung dalam memperagakannya. 

  • Pintu Perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste (Motaain)

pintu-perbatasan-592066badb9373a958e521e5.jpg
pintu-perbatasan-592066badb9373a958e521e5.jpg
Keramaian Para Pengunjung di Pintu Perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste Tepatnya di Motaain (Sumber Gambar: Dok. Pribadi/Silivester Kiik)

Berkat Presiden RI Joko Widodo pintu masuk perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste tepatnya di Motaain menjadi tempat wisata favorit bagi para pangunjung akhir-akhir ini. Batas kedua negara berada di atas jembatan yang sama dan ditandai batu kuning yang diperjelas dengan sebuah garis di atas aspal. Batas dengan Timor Leste garis berwarna kuning. Ada batu kuning juga di jembatannya sebagai pembatas terakhir. Pintu perbatasan Motaain ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WITA. Para pengunjung kedua negara, sebaiknya melakukan perjalan sebelum pintu perbatasan ditutup.

  • Kota Adipura

tugu-adipura-592067254723bd67617f771f.jpg
tugu-adipura-592067254723bd67617f771f.jpg
Tugu Adipura Kota Atambua (Sumber Gambar: Dok. Pribadi/Silivester Kiik)

Kota Atambua sebagai kota beriman telah mengukir sejarah tiga tahun berturut-turut menerima penghargaan Adipura yaitu dari tahun 2008, 2009, dan 2010. Lingkungan kotanya yang bersih dan memiliki wilayah hutan di pinggiran kota yang sangat luas menjadi daya tarik bagi setiap pengunjung. Kota Atambua dikelilingi oleh perbukitan sehingga menawarkan banyak tempat menarik untuk disinggahi.  

  • Tenun Kain Adat yang Khas

kain-tenunan-592067924723bd43627f771f.jpg
kain-tenunan-592067924723bd43627f771f.jpg
Hasil Kreasi dari Kain Tenunan (Sumber Gambar: pinterest.com)

Sebagai cendra mata ketika berwisata ke kota ini, para pengunjung bisa membeli kain tenunan khasnya. Kain tenunan yang dikerjakan oleh kaum wanita ini termasuk jenis tenunan ikat, tenunan lotis/sotis dan buna. Hasil tenunan berupa berupa selendang, tais (selimut bagi kaum wanita), bete (selimut bagi kaum pria), dan lain sebagainya. Para pengunjung yang membeli kain tenunan tersebut bisa dikreasi menjadi pakaian kantor yang layak.  

  • Makanan Khas yang Harus Dicoba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun