Atambua adalah ibu kota Kabupaten Belu di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota Atambua dijuluki sebagai kota bersih, indah dan nyaman (Beriman). Kota Atambua sebagai kota perbatasan antara Negara Indonesia dan Timor Leste. Keunikan yang terdapat di kota Atambua dapat menghipnotis setiap pengunjung yang datang di kota ini. Keunikan apa saja yang ada di kota Atambua?
- Wisata Alamnya yang Unik
Beragam keunikan panorama wisata alam yang terpampang melintasi batas-batas kota perbatasan menghipnotis setiap pengunjung yang menikmatinya. Keindahan yang tersuguhkan secara alami melalui beberapa titik lokasi wisata dapat memberikan kenangan tersendiri yang tak terlupakan.
Fulan Fehan
Keindahan Alam Fulan Fehan (Sumber Gambar 1: Dokumen Pribadi/Foto Oleh: Silivester Kiik)
Fulan Fehan sangat unik dengan pesona alamnya. Sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan menyediakan berbagai objek alam seperti pohon kaktus yang selalu tumbuh subur, hamparan padang sabana yang luasnya tak terjangkau secara kasat mata.
Tidak hanya itu, beberapa objek sejarah juga terdapat disana yang menjadi satu kesatuan paket yang mendukung pesona dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Dimulai dari Benteng Ranu Hitu atau lebih dikenalnya dengan sebutan Benteng Lapis Tujuh yang letaknya di puncak Bukit Makes.
Gunung Lakaan yang menjulang tinggi dikelilingi dengan keindahan warna-warni bunga matahari akan membawa suasana damai dan penuh cinta bagisetiap pengunjung. Selain itu, terdapat pula Bukit Batu Maudemu yang di puncaknya terdapat beberapa peninggalan bersejarahberupa kuburan bangsa Melus. Di ujungTimur lembah tersebut ada situs bersejarah KikitGewen yang berupa Kuburan Tua yang sangat sakral. Terdapat pula dua airterjun alami yakni air terjun SihataMauhalek dan Lesu Til.
Dari bagian barat tempat ini para pengunjung dapat mendaki ke puncak Gunung Lakaan dan serangkaian pegunungan lainnya yang termasuk wilayah Timor Leste di bagian timur dan selatan.
Kolam Susuk
Bukan lautan, hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampiri dirimu. Ingat lagunya? Jika diingat, maka datanglah untuk mengunjunginya. Keindahan Kolam Susuk menginspirasi grup musik di era 70-an Koes Plus dalam menciptakan lagu ini. Tidak hanya Koes Plus yang jatuh cinta akan pesona kolam itu, tapi para wisatawan pun jatuh hati. Kolam Susuk juga menjadi salah satu objek wisata pada even internasional Sail Komodo pada tahun 2013.
Kolam Susuk terbentuk secara alami dan memiliki jenis tanahnya yang berwarna putih. Sehingga jika terkena pancaran cahaya sinar matahari, maka airnya menjadi warna putih seperti susu.
Pantai Pasir Putih, Sukaerlaran dan Teluk Gurita
Pantai Pasir Putih, Sukaerlaran, dan Teluk Gurita merupakan objek wisata pantai yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Keindahan panorama alam dengan keindahan pasirnya yang berwarna dibaluti dengan suasana alam pantainya yang tenang dan indah membuat para pengunjung jatuh hati akan pesonanya.
Para pengunjung bisa menyewa sampan tradisional untuk berkeliling menyusuri keindahan pantai dari Sukaerlaran hingga Motaain yang merupakan tapal batas antara Negara Indonesia dan TimorLeste. Para pengunjung juga dapat melakukan kegiatan mancing di seputaran TelukGurita dari tepi pantai hingga menyewa perahu untuk memancing di danau Konkas yang berhubungan langsung denganTeluk Gurita. Teluk Gurita sebagai pelabuhan sekaligus tempat persinggahan para pedagang, baik dari Asia maupun Eropa yang datang untuk berdagang terutama mencari cendana dan lilin. Â
- Budaya Tarian Likurai dan Tebe
Tradisi upacara adat istiadat masih kental di wilayah ini. Tradisi yang selalu dilestarikan oleh masyarakat setempat merupakan tradisi turun temurun. Melalui tradisi upacara adat istiadat, masyarakat dapat menanamkan nilai-nilai kasih sayang antar sesamanya, mengajarkan kekeluargaan dan kegotongroyongan, mencintai lingkungan alamnya sebagai penyedia sumber kebutuhan, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung pada setiap tradisi upacara adat.
Atambua dikenal dengan budaya tarian Likurai dan Tebe. Budaya Tarian Likurai dikenal sebagai tarian perang yang dibawakan ketika menyambut atau menyongsong para pahlawan yang pulang dari peperangan. Ketika para pahlawan yang pulang perang dengan membawa kepala musuhnya yang telah dipenggal sebagai bukti keperkasaan. Para Feto (wanita) cantik atau gadis cantik terutama mereka yang berdarah bengsawan menjemput para pahlawan dengan membawakan tarian Likurai.
Likurai itu sendiri dalam bahasa Tetun mempunyai arti menguasai bumi. Liku artinya menguasai, Rai artinya tanah atau bumi. Lambang tarian ini adalah wujud penghormatan kepada para pahlawan yang telah menguasai atau menaklukkan bumi, tanah air tercinta.
Selain itu, ada pula budaya tarian Tebe.Tarian Tebe merupakan tarian yang menggambarkan luapan kegembiraan atas suatu keberhasilan ataupun kemenangan dalam suatu pekerjaan.Tarian ini terdiri dari beberapa orang penari laki-laki dan perempuan yangsaling bergandengan membentuk lingkaran sambil menari dan bernyanyi bersahut-sahutan melantunkan syair-syair dan pantun sambil menghentakkan kaki sesuai irama lagu sebagai wujud luapan kegembiraan. Para pengunjung bisa dapatmenyaksikan, bahkan terlibat langsung dalam memperagakannya.Â
- Pintu Perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste (Motaain)
Berkat Presiden RI Joko Widodo pintu masuk perbatasan Negara Indonesia dan Timor Leste tepatnya di Motaain menjadi tempat wisata favorit bagi para pangunjung akhir-akhir ini. Batas kedua negara berada di atas jembatan yang sama dan ditandai batu kuning yang diperjelas dengan sebuah garis di atas aspal. Batas dengan Timor Leste garis berwarna kuning. Ada batu kuning juga di jembatannya sebagai pembatas terakhir. Pintu perbatasan Motaain ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WITA. Para pengunjung kedua negara, sebaiknya melakukan perjalan sebelum pintu perbatasan ditutup.
- Kota Adipura
Kota Atambua sebagai kota beriman telah mengukir sejarah tiga tahun berturut-turut menerima penghargaan Adipura yaitu dari tahun 2008, 2009, dan 2010. Lingkungan kotanya yang bersih dan memiliki wilayah hutan di pinggiran kota yang sangat luas menjadi daya tarik bagi setiap pengunjung. Kota Atambua dikelilingi oleh perbukitan sehingga menawarkan banyak tempat menarik untuk disinggahi. Â
- Tenun Kain Adat yang Khas
Sebagai cendra mata ketika berwisata ke kota ini, para pengunjung bisa membeli kain tenunan khasnya. Kain tenunan yang dikerjakan oleh kaum wanita ini termasuk jenis tenunan ikat, tenunan lotis/sotis dan buna. Hasil tenunan berupa berupa selendang, tais (selimut bagi kaum wanita), bete (selimut bagi kaum pria), dan lain sebagainya. Para pengunjung yang membeli kain tenunan tersebut bisa dikreasi menjadi pakaian kantor yang layak. Â
- Makanan Khas yang Harus Dicoba
Salah satu makanan khas di kota ini adalah rumpu rampe. Makanan ini berbahan dasar utama sayuran yang terdiri dari bunga pepaya, jantung pisang, daun ubi/singkong serta udang reborn sangrai. Jagung bose yang menjadi makanan khas Nusa Tenggara Timur bisa didapatkan di kota ini. Jagung bose terdiri dari jagung dan kacang merah yang dimasak hingga lunak kemudian dicampuri dengan santan dan garam. Akan lebih nikmat jika dimakan bersama dengan ikan bakar. Ayo! Jalan-jalan ke kota Perbatasa Atambua. Masih banyak keunikan lainnya yang tersedia di kota ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H