Mohon tunggu...
Syir Aja
Syir Aja Mohon Tunggu... Relawan - Pengembara di muka bumi untuk mencari ridhaNya

senang tertawa dan ditertawakan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

6 Pilihan Menikmati Waktu Antre di Rumah Sakit

16 Oktober 2024   11:38 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kaki mulai bergoyang-goyang, badan yang resah, tengak tengok kanan kiri dan berulang kali memeriksa jam diselingi kalimat

"Lama banget nunggu antrian"

"Ini masih ngantri dari pagi sampai siang"

"Belum selesai nih masih ngantri"

Bahasa tubuh dan kalimat-kalimat di atas merupakan hal yang sering keluar dikala kita sedang menunggu antrean. Salah satu tempat yang membutuhkan usaha dalam mengantre yaitu di Rumah Sakit (RS). Memang tidak semua Rumah Sakit memiliki antrean yang panjang. Namun dalam proses pengembangan efisiensi dan efektifitas di Rumah Sakit secara sistem dan teknologi, masih sering dijumpai dan kita perlu beradaptasi dengan beberapa antrean, misalnya saat pendaftaran dan pemberkasan, sebelum pemeriksaan, pembayaran dan pengambilan obat. 

Kata sakti yang sering keluar yakni "sabar". Namun ada kalanya sabar terpicu oleh sesuatu, misalnya ada target lain yang ingin dicapai pada hari itu, kondisi badan atau mental sedang tidak baik-baik saja, orang yang kita anggap menyebalkan dengan menyerobot antrian atau seperti lapar dan kehausan namun dilema jika harus meninggalkan antrean. 

Berikut enam pilihan menikmati waktu antre di Rumah Sakit berdasarkan pengalaman yang penulis alami di beberapa Rumah Sakit baik umum maupun swasta di Kota, daerah di Indonesia dan di luar negeri:

1. Bersosialisasi

Bersosialisasi dapat dilakukan dengan sekitar, dengan pasien (jika mampu untuk diajak berkomunikasi) dan/atau keluarganya. Hal ini dapat membantu kita untuk bisa lebih bersimpati, empati dan bersyukur dengan apa yang kita alami, sebab tidak jarang pasien dan keluarganya telah menempuh suatu usaha dan proses yang tidak mudah hingga bisa berada di Rumah Sakit. Lebih jauh, kita juga dapat memperoleh informasi penting yang dapat membantu tahapan berotat kita selanjutnya di RS. Apalagi jika kita baru mengunjungi RS tersebut. 

Pasien dan keluarganya akan senang sekali berbagi informasi mengenai lokasi toilet, mushala, tukang fotocopy, tempat yang menjual materai, makanan, minuman serta kebutuhan pasien lainnya, bonusnya terkadang ada informasi soal perbandingan harga bahkan mereka dapat membantu memantau antrian jika kita ingin sebentar ke toilet atau mengganjal perut. Sebagian besar pengantre akan kooperatif selama kita juga menjaga adab, etika dan privasi mereka, sebab mereka merasa senasib sepenanggungan.

2. Ngemil

Ngemil yang bakunya disebut mencamil bagi yang membawa bekal dari rumah tentu tidak masalah, apalagi jika membawa botol minum serta kotak makanan sendiri bisa langsung disantap. Kita dapat mencamil di tempat duduk kita langsung atau di sekitar area tunggu yang dapat terdengar suara panggilan antrean.

Jika camilan kita terbatas dan beraroma kuat, sebaiknya kita agak menyingkir dahulu, sebab pengunjung lain dapat saja belum seberuntung kita dan tergoda dengan kunyahan dan tegukan kita. Jika berlebih, kita bisa mempertimbangkan untuk menawarkan para pengantre di sekitar kita, atau minimal memberikan kode anggukan atau senyuman saat kita makan agar para pengantre paham.

3. Berburu Kudapan dan Minuman

Adakalanya kita terburu-buru mengejar jadwal pendaftaran dan mengantisipasi kemacetan sehngga kita melewatkan sarapan, maka berburu makanan dan minuman merupakan pilihan. Dikatakan berburu, sebab dalam mencarinya kita dibatasi oleh waktu.

Terkadang ada makanan atau menu di kantin, koperasi atau toko RS yang terkenal lezat dan terbatas yang ingin kita cicipi, selain itu wilayah RS yang luas membuat kita harus berjalan kaki, naik turun tangga dan lift dengan cukup jauh. Sehingga kita perlu memetakan waktu yang diperlukan, apa yang kita inginkan sebelum berburu, yang manis atau asin kah?, bagaimana diet kita?, serta alur untuk membelinya, termasuk metode pembayarannya secara tunai ataupun digital, jika digital pastikan sinyal yang bagus agar melancarkan perburuan kita.

Kita dapat memberitahu kondisi kelaparan, kehausan dan menitipkan sejenak nomor antrean kita kepada pengantre lain untuk meminimalisasi "drama" terlewat antrean sehingga kita dapat berburu dan berterima kasih bagi yang telah membantu.

4. Membaca Informasi dan Pengetahuan

Membaca dapat dilakukan lewat berbagai media yang kita punya, dapat melalui selebaran, banner, media informasi yang ada di RS, buku yang kita bawa ataupun gawai. Kita perlu selektif dalam memilih bacaan sebab di luar sana banyak sekali berita negatif dan palsu yang bertebaran yang hanya akan menghabiskan kuota serta dapat mempengaruhi mood dan pikiran.

Pilihlah bacaan yang berkualitas dan bermanfaat misalnya tip kesehatan, prakiraan cuaca, kisah inpiratif, cerita yang menghibur, kisah travelling, tip dan trik membuat sesuatu yang membantu kehidupan.

5. Menulis

Menulis dapat dilakukan di gawai ataupun secara manual di buku harian yang kita bawa atau bahkan kertas bekas administrasi RS yang sudah tidak terpakai. Misalnya mengeluarkan curahan hati menulis perencanaan, menulis catatan keuangan, menulis apa yang akan kita sampaikan ke petugas medis, hingga menulis untuk menghasilkan karya pribadi seperti novel atau puisi. Bisa pula kita tulis saran dan kritik bagi RS secara objektif di media yang RS sediakan, seperti diketik setelah scan barcode ataupun tulis langsung.

Kita dapat menulis apa saja untuk mengeluarkan tumpukan pikiran dan membantu menata yang ada di otak agar tidak menumpuk dan tetap mendorong produktivitas.

6. Mendekatkan Diri Pada Tuhan

Mendekatkan diri pada Tuhan dapat dilakukan saat menunggu, misalnya bagi yang muslim dapat dengan berdzikir, menghafal ayat-ayat Qur'an atau mengamati kebesaran Tuhan lewat suasana sekitar. Bisa juga dengan merefleksikan diri, menghubungi keluarga jauh untuk menyambung silaturahmi atau lebih utama lagi mendoakan diri dan lingkungan sekitar. Dilakukannya sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

Demikian Enam pilihan menikmati waktu sambil menunggu yang penulis rekomendasikan. Dibuat bagi diri sendiri, pasien, keluarga dan serta siapa saja yang sedang menemani atau menuju Rumah Sakit. 

Terinspirasi untuk membuat tulisan ini sebab hari ini penulis dijadwalkan untuk rawat jalan, namun setelah menelepon dahulu, ternyata Dokternya memiliki penugasan lain hari ini sehingga penulis manfaatkan untuk berbagi lewat tulisan ini, semoga bermanfaat ya para pembaca! (SAA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun