Membahas "Kopi Merah" yang sempat disinggung diatas, bukan tanpa alasan Cafe mengusung nama tersebut. Dalam pembicaraan saya dengan pelaku usaha Cafe yang berada di Wisata Edukasi Jowaran, pak Yon, "sebenarnya ada cerita dibaliknya, ini bukan karena Kopinya berwarna merah, lebih ke Memetik kopi ketika sudah berwarna merah, buahnya berwarna merah" terang pak Yon ketika saya ajak wawancara.
Menurut keterangan Pak Yon, Hasil dari kelompok tani Jambuwer ini tak hanya untuk memenuhi stock Cafe-nya. Melainkan desa telah melakukan Ekspansi dengan mengirim olahan kopi ini sampai keluar kota, dalam hal ini Kota Surabaya adalah kota yang intens memesan Olahan Mentah Kopi yang nantinya akan Di roast sendiri.
Tak hanya itu dalam Cafe-nya, Pak Yon pun turut memajang beberapa olahan komoditi pertanian lain milik kelompok tani desa Jambuwer. Salah satunya olahan tempe, atau tepatnya Keripik tempe yang memiliki rasa gurih juga tekstur yang krispi.
Kembali menurut penuturan dari Pak Yon, Kopi dari desa ini memiliki rasa yang sedikit lebih Asam (Hasil dari fermentasi 16 jam) dan sedikit terasa asin. Keduanya menjadi ciri khas tersendiri yang juga menjadi sebuah identitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H