Mohon tunggu...
Syinatul Septiani
Syinatul Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Nilai Karakter dalam Film Kartun Omar dan Hana

8 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 8 Mei 2023   20:40 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan diharapkan dapat mengambil bagian penting dalam mencerdaskan dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak. Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang berdasarkan budaya bangsa Indonesia sendiri untuk mengupayakan membentuk dan membina anak menjadi generasi penerus bangsa. 

Berdasarkan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal bahwa PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.

Daulay  (2004)  mengatakan bahwa pendidikan  karakter  sebagai  pendidikan  yang  bertujuan untuk  mengembangkan  nilai,  perilaku  dan  sikap  (afektif)  seseorang  untuk  menumbuhkan  budi pekerti yang luhur, melalui pendidikan karakter setiap individu akan diterapkan nilai dan prilaku yang  baik.  

Maka,  dapat  dikatakan  bahwa  pendidikan  karakter ialah  usaha  sadar,  terencana  dan tanpa  paksaan  yang  dilakukan  oleh  seseorang  atau  pendidik  untuk  membentuk  kebiasaan (habituasi)  baik  pada  seseorang,  dengan  harapan  terbangun  watak  yang  baik  sesuai  norma-norma kesusilaandalam masyarakat. 

Pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan nilai-nilai perilaku manusia  berkaitan dengan  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang diwujudkan dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan  norma-norma  agama,  hukum,  tata  krama,  budaya,  dan adat   istiadat. 

Pengertian   tersebut   senada   dengan   pandangan pendidikan  Islam,  dimana  inti  dari  hakikat  nilai-nilai  Islam  adalah nilai  yang  membawa  kemaslahatan  dan  kesejahteraan  bagi  seluruh makhluk (sesuai konsep rahmatan lil 'alamiin), demokratis, egalitarian, dan  humanis.

Pendidikan karakter di sekolah dasar harus mendapatkan perhatian yang lebih untuk membentuk pondasi akhlak mulia peserta didik yang kuat. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik memiliki kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai kebaikan dan memiliki komitmen untuk selalu melakukan kebaikan pada pendidikan selanjutnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. 

Pengoptimalan dalam pendidikan akan membentuk kepribadian peserta didik yang baik dalam memilah dan memilih pergaulan perbuatan dan tindakan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. 

Hal tersebut memberikan dampak yang positif bagi generasi masa depan agar tidak mudah terpengaruh budaya luar maupun lingkungan sekitar yang kurang baik. pelaksanaan tersebut diharapkan mampu mencetak generasi unggulan untuk Indonesia emas pada tahun 2045 yang merubah Indonesia menjadi maju dan bermartabat.

Nilai-nilai karakter yang dirasa penting diimplementasikan di sekolah dasar antara lain kejujuran, percaya diri, semangat belajar, semangat kerja, dan apresiasi terhadap kebhinekaan. 

Peserta didik yang berkarakter akan mampu bersikap dan bertindak sesuai dengan aturan atau norma-norma yang berlaku di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, dalam hal ini peserta didik akan mampu bersikap sopan santun, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi kearifan lokal yang menjadi ciri khas daerahnya. 

Begitupun sebaliknya ketika peserta didik tidak dibekali dengan pengetahuan dan penanaman nilai-nilai moral maka peserta didik akan mudah terpengaruh hal-hal negatif dari lingkungannya antara lain berperilaku tidak sopan santun, berbicara kasar, membolos, bahkan sampai terpengaruh untuk meminum obat-obatan yang memiliki dampak buruk seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

Implementasi pendidikan karakter pada anak usia dini harus dilakukan melalui pembiasan,dimulai dari hal-hal yang kecil atau sederhana dan mulai dilakukan pada lingkungan yang paling dekat dengan anak yaitu lingkungan keluarga. Pada tahap pembiasaan ini anak usia dini lebih banyak meniru atau mengikuti apa yang mereka lihat dan apa yang sedang mereka sukai. 

Oleh karena itu pada tahap inilah orang tua mempunyai peran yang sangat penting untuk memberikan pengaruh yang baik dan memberikan pembelajaran kepada sang anak. Untuk mengajarkan dan mengenalkan pendidikan moral pada anak usia dini bisa dimulai dengan hal-hal sederhana.

Ketika orang tua menjadikan televisi dan gadget sebagai media orangtua harus menjadi pemilih yang baik dalam memilih tayangan untuk anak usia dini. Acara televisi atau youtube mulai menginspirasi anak-anak untuk selalu menonton dan meniru setiap adegan yang dimainkan, baik kekerasan dan moral yang tidak baik. 

Walaupun begitu, masih banyak orang tua yang tidak memilih tayangan yang baik untuk anak lihat dan kurangnya pengawasan pada anak ketika anak sedang melihat acara televisi atau youtube. Banyak anak yang dibiarkan melihat tayangan yang tidak seharusnya dilihat oleh anak seperti anak melihat tayangan orang yang sedang bertengkar dalam acara televisi dan kurangnya tanyangan film animasi yang mendidik dan mempunyai pesan pesan moral pada acara televisi untuk anak-anak.

Ada beberapa film animasi yang baik untuk dilihat oleh anak-anak salah satunya adalah film animasi Omar dan Hana. Film yang dibuat oleh Astro Malaysia bekerja sama dengan Measat Broadcast Network System dan DD Animation Studio ini adalah program animasi yang mempunyai nilai-nilai moral dan Islami didalamnya lalu ada juga lagu anak-anak yang mengandung pesan juga seperti Alhamdulillah, Main Sama-sama, Sayang Ibu Bapa, Alif BaTa,Bismillah, Sayang Allah dan Nabi, dan lain-lain. Dua karakter utama ditampilkan dalam film ini, yaitu Omar dan Hana. Omar yang memiliki sifat bijaksana, memiliki karakter penasaran dan percaya diri berusia 6 tahun, sedangkan karakter Hana yang sangat bawel, memiliki perasaan ingin mengetahui yang tinggi dan juga sangat aktif berusia 4 tahun.

Film Omar dan Hana ini menceritakan kisah-kisah islami di rumah, di sekolah,persahabatan dan kekeluargaan dengan tema Islami. Film Omar dan Hana memberikan pembelajaran Islam itu seperti membiasakan diri berkata Basmalah, belajar abjad hijaiyah,selalu membantu semua orang, selalu menghormati orang yang lebih tua. Lagu-lagu dalam film ini sederhana dan mudah dipahami dan dapat dipahami oleh anak-anak, serta pada akhir lagu, ada kutipan dari ayat Al-Qur'an, hadits dan peribahasa yang dirancang untuk memperkuat pesan lagu.

Daftar Pustaka:

Amaliati, Siti. 2020. Pendidikan karakter perspektif abdullah nashih ulwan dalam kitab tarbiyatul aulad fil islamdan relevansinya menjawab problematika anak di era milenial. Child Education Journal. 2(1). Diakses pada 6 Mei 2023 dari http://journal2.unusa.ac.id/index.php/CEJ/article/view/1520

Hasanah, Latipah. 2023. Nilai moral dalam film kartun animasi omar dan hana values of moral in omar and hana animation cartoon film. Jurnal Ilmiah Pesona paud. 10 (1). Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 dari https://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/view/120309

Mustoip, Sofyan. 2018. Implementasi pendidikan karakter. Surabaya: CV. Jakad Publishing. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 dari https://books.google.co.id/books?id=OqB_DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pengertian+nilai+karakter&hl=id&newbks=1&newbks_redir=1&sa=X&ved=2ahUKEwico4m1ltP-AhUK4TgGHX3PBM8Q6AF6BAgGEAI

Nashihin, Husna. 2019. Kontruksi budaya sekolah sebagai wadah internalisasi nilai karakter. At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah. 8 (1). Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 dari https://ejournal.isimupacitan.ac.id/index.php/tajdid/article/view/147

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138192/permendikbud-no-20-tahun-2018

Ramdan, A.Y & Fauziah, P.Y. 2019. Peran orang tua dan guru dalam mengembangkan nilai-nilai karakter anak usia sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. 9 (2). Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 dari https://core.ac.uk/download/pdf/276545391.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun