Mohon tunggu...
Syihab Zaenal Musthofa
Syihab Zaenal Musthofa Mohon Tunggu... Lainnya - Wawasan Tentang Ekonomi, Politik dan Pemerintahan

Dalam menyampaikan informasi saya akan berusaha untuk memperhatikan validasi data, mengkaji secara rasional dan berbobot. Di laman ini teman-teman bisa membaca kajian yang didalamnya terdapat perpaduan antara data terkini sebagai representasi keadaan sosial sebenarnya dan berbagai landasan teori yang merupakan kerangka menuju kesimpulan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Pendidikan Berperan Memajukan SDM dan Memajukan Bangsa ?

3 Mei 2020   11:37 Diperbarui: 3 Mei 2020   23:44 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih dari data BPS 2018 tentang persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut golongan umur, daerah tempat tinggal, dan partisipasi sekolah, 2018 (Pusat Statistik, 2019, hlm. 182), menunjukkan hampir 70% penduduk Indonesia yang berumur 5 tahun ke atas tidak lagi sekolah, khususnya presentase penduduk berumur 25 sampai 45 tahun ke atas menjajaki presentase tertinggi dengan rata-rata presentase sebesar 96% pada kisaran umur tersebut tidak lagi sekolah.

 Indeks pembangunan manusia di Indonesia menduduki kategori menengah yang mana kategori ini berada dibawah indeks pembangunan manusia dengan negara tetangga kita yaitu malaysia yang berada dalam kategori tinggi. Indeks pembangunan manusia adalah tolak ukur daripada perbandingan harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar kualitas hidup. 

Oleh karenanya perbaikan di bidang pendidikan tentu menjadi langkah awal daripada peningkatan indeks pembangunan manusia ( Human Development Index) di suatu negara, akan tetapi tentunya masih banyak cara lain yang bisa menjadi inovasi pemerintah dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan manusia.

Data BPS yang telah di jelaskan diatas menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan tentu masih belum bisa memajukan Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. 96% penduduk di usia 24 sampai 45 tahun ketas yang tidak lagi melanjutkan pendidikan menunjukkan masih banyaknya penduduk yang beranggapan bahwa pendidikan tinggi tidak terlalu penting dan tidak menjadi hal yang diperlukan karena begitu melonjaknya presentase tersebut dari presentase 28% usia 20-24 penduduk yang sekolah (Pusat Statistik, 2019, hlm. 182). 

Memang pendidikan tinggi dan pendidikan formal bukan menjadi titik mati daripada syarat pembangunan menusia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk memajukan bangsa, akan tetapi jika kita berkaca pada negara negara maju dan negara tetangga kita yang memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi banyak diantara mereka yang memiliki instansi pendidikan tinggi atau perguruan favorit yang berwawasan dan kualitasnya diakui dunia. 

Menurut hotcourses INDONESIA, 2019 misalnya, Harvard University menempati urutan ketiga universitas terbaik di dunia begitu juga University of Singapore menempati urutan ke-11  universitas terbaik di dunia. Seperti yang kita ketahui sebelumnya Harvard University dan University of Singapore berada di negara yang memiliki perekonomian yang berpengaruh di dunia serta indeks pembangunan dan kualitas hidup manusianya yang tinggi.

  • Menjaga ketentraman negara

Menjaga ketentraman negara bukan hanya soal menjaga stabilitas ekonomi dan politik serta perdamaian dalam negeri, akan tetapi negara yang damai dan tentram dapat membantu program-program nasional tercapai. Menghindarkan diri dari pergolakan politik dan ekonomi dan isu-isu sara menjadi hal yang diperlukan agar suatu negara dapat segera terbangun ke arah yang lebih baik, karena hal-hal seperti ini termasuk yang dapat menghambat proses perbaikan dan kemajuan suatu negara berkembang. 

Karena suatu negara yang terlalu sering dilanda oleh berbagai pergolakan dalam negeri seperti isu-isu sara dan politik dapat menghambat masyarakatnya mendapat wawasan yang lebih bermanfaat dan lebih bisa memberikan kemajuan. 

Pendidikan formal di dalam kelas tidak dapat terbantu jika wawasan yang terbentuk di luar kelas  tidak dapat membantu, wawasan diluar kelas dapat terbentuk oleh isu-isu yang berkembang dimasyarakat dan isu-isu yang berkembang di masyarakat muncul karena pergolakan nasional yang ada. 

Jika suatu negara terlalu sering dilanda oleh pergolakan yang dapat memunculkan isu-isu  yang dapat mengganggu kemajuan sumber daya manusia kita, maka masyarakat akan lebih difokuskan oleh pengetahuan tentang isu-isu dan pergolakan dalam negeri yang biasanya isu dan pergolakan suatu negara adalah isu dan pergolakan politik dan sara. 

Pergolakan politk dan sara banyak terjadi di negara yang menyandang status negara berkembang , oleh karenanya banyak negara berkembang saat ini sulit untuk membangun diri dan memajukan diri karena terlalu sering terjadi pergolakan di negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun