Virus corona atau yang biasa kita sebut covid -19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS - CoV - 2. Wabah covid -19 pertama kali muncul dikota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada tanggal 11 Maret 2020.
Untuk pertama kalinya covid-19 dilaporkan masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat. Virus covid-19 menyebar diantara orang-orang melalui percikan pernapasan ( Droplet ) yang dihasilkan melalui batuk, bersin, dan pernapasan normal. Gejala umumnya adalah demam, batuk, dan sesak napas.
Untuk mencegah penularan virus covid -19 antara lain mencuci tanggan, menggunakan masker saat bepergian, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan isolasi mandiri untuk yang sudah merasakan gejalanya agar mudah saat memantau.
Rumitnya penanganan virus covid -19 ini membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk memutus rantai penyebaran covid -19.
Social distancing menjadi pilihan berat untuk setiap negara dalam menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran virus covid -19. Namun kebijakan social distancing berdampak negatif tak terkecuali didunia pendidikan ternyata social distancing tidak mengurangi penyebaraan covid-19.
Hingga akhirnya pemerintah meliburkan berbagai tingkat pendidikan mulai dari TK, SD, SMP,SMA hingga perguruaan tinggi sampai batas waktu yang belum ditentukaan. Pemerintah akhirnya membuat kebijakaan yang sebelumnya pembelajaran secara tatap muka ( luring ) menjadi pembelajaran dalam jaringan ( Daring ).
Pendidikan di Indonesia berubah menjadi sistem pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) sejak adanya covid -19. Keputusaan pemerintah untuk meliburkan atau mendiadakan proses pembelajaran dari sekolah menjadi dirumah membuat kebinggungan banyak pihak. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring.
Melalui berbagai platfrom mulai dari aplikasi zoom, google meet, e- learning, e- student, dan media pembelajaran lainnya. Metode tersebut memanfaatkan jaringan online yang sudah pasti terhubung dengan internet dan tetap berada dirumah masing - masing untuk mengerjakan seluruh kegiatan pembelajaran melalui online.
Namun banyak faktor yang menghambat proses pembelajaran daring antara lain, penguasaan teknologi yang masih rendah (gaptek), keterbatasan sarana dan prasarana yang mendukung, jaringan internet.
Dalam sistem pembelajaran daring para siswa dan mahasiswa dituntut agar lebih kreatif, banyak guru yang memberi tugas membuat konten di Youtube atau membuat video Tik Tok yang berisi informasi penting, pengetahuan, membuat poster dari ringkasan materi, membuat rangkuman dan membuat makalah dipower point.
Siswa dan mahasiswa juga diberikan tugas melalaui online oleh guru dan dosen dengan pengumpulan tugas menggunakan sistem yang telah disediakan oleh masing-masing sekolah dan kampus sesuai kebijakan yang diterapkan.