Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adnan Menderes: Nasib Malang Seorang Oposisi Kemalisme

7 Juni 2022   20:56 Diperbarui: 9 Juni 2022   12:15 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat sebuah peristiwa yang semakin menjadikan tokoh Menderes ini semakin popular di kalangan rakyat Turki, yakni saat ia berhasil selamat dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1959, ketika ia dan pejabat pemerintah lainnya tengah melakukan perjalanan kenegaraan dari Istanbul ke London. Saat Menderes berada di puncak kekuasaannya, pada sisi yang lain, kaum sekuler yang terdiri dari kelompok pecinta gagasan kemalisme berusaha melancarkan upaya-upaya untuk menjatuhkan Adnan Menderes. Pada tahun 1960 isu-isu dan tuduhan korupsi, menyalahgunakan jabatan dan melanggar HAM para demonstran, pembredelan media, dituduhkan kepada Adnan Menderes. 

Isu itu meningkat sejalan dengan kondisi kemerosotan ekonomi Turki yang tengah terjadi pada tahun 1960-an akibat proses Industrialisasi yang semakin meningkat secara masif, namun penguasaan kelas mengalami ketimpangan yang sangat mencolok. Dampak sistem ekonomi liberal yang berlaku dan dislokasi keseimbangan pemilik modal ini menyebabkan konglomerasi berpusat di Istanbul dengan hegemoni borjuis yang menekan kekuatan dan kepentingan ekonomi menengah ke bawah.

Maka serangan-serangan media melalui artikel-artikel dan pemberitaan negative mengenai sosok Adnan Menderes semakin merebak dan berkembang. Hal ini menguatkan dan membenarkan usaha coup d' etat yang mencapai par excellence-nya pada 27 Mei 1960. Yakni kudeta militer di bawah Jenderal Cemal Gursel yang berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Celal Bayar/Jalal Bayar. Saat itu pula Menderes ditangkap dan didakwa telah melanggar Konstitusi, dengan sebuah narasi yang menyatakan bahwa ia ingin merubah paham turki sekuler dengan paham Islam. Ia diadili di sebuah penjara di Yassiada, sebuah pulau kecil di Kepulauan Putri di lepas pantai Istanbul. Ia dinyatakan bersalah oleh pengadilan militer dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di pulau Imrali di Laut Marmara pada tanggal 17 September 1961, bersama dua anggota kabinet lainnya yaitu Fatin Rustu Zorlu, Menteri Luar Negeri, dan Hasan Polaatkan, Menteri Keuangan.

Mengenai sebab kudeta militer yang dilakukan, Mamma (2013) menyebut bahwa kudeta terjadi didorong oleh kemerosotan ekonomi. Karena pada saat itu, kondisi ekonomi Turki sedang berada di titik nadir. Namun dalam beberapa sumber lain menyatakan, bahwa kudeta terjadi disebabkan oleh kamuflase hukum yang dilakukan kaum sekuleris Turki yang memiliki sentiment terhadap kebijakan politik yang diterapkan pada masa itu melalui. Terlebih saat kebijakan untuk menghidupkan syiar-syiar islam kembali diwacanakan. Namun hemat penulis, kedua sebab itu akhirnya saling memberi pengaruh, disamping kemerosotan ekonomi sedang menjadi permasalahan utama bagi Turki, menguatnya dorongan kaum sekuleris untuk kembali merebut pengaruh rakyat turki melalui pembangunan opini dalam media juga menjadi faktor lain yang tidak kalah penting.

Disamping eksistensi sekulerisme yang kembali berkembang. Pada 17 September 1990, pasca 29 tahun kematian Adnan Menderes. Parlemen Turki melalui Perdana Menteri Turgut Ozal berhasil membersihkan kehormatan nama baik Adnan Menderes bahkan kedua tokoh cabinet yang bernasib sama. Hari ini makam Adnan Menderes terdapat di sebuah mausoleum di kota Istanbul setelah sebelumnya dipindahkan dari Pulau Imrali yang berada di Laut Marmara. Kini namanya diabadikan dalam sebuah Universitas, yakni Universitas Adnan Menderes di provinsi Aydin dan Bandara Adnan Menderes yang berada di Izmir. Bahkan kisahnya sempat diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Ben Enu Cok Sevdim. Semangat politik yang dibangun oleh Adnan Menderes sampai kepada Recep Tayyip Erdogan yang menyebut bahwa impian Menderes akan direalisasikan olehnya, dan meskipun Ia telah tiada, Ia akan bersemayam dalam hati Rakyat Turki. Demikian yang diungkapkan oleh Erdogan pada tahun 2014 silam. 

Dalam sebuah kuliah pada tanggal 8 Juni 2022, seorang dosen UIN Syarif Hidayatullah dari Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak Nurhasan, S.Ag., M.A. menyatakan bahwa nasib dari seorang oposisi yang mengancam ideologi sekuler turki alias kemalisme, pada masanya selalu berakhir dengan kudeta, lebih jauh akan menjadi terdakwa dan dihukum mati. Demikian yang terjadi pada masa-masa selanjutnya. Meskipun dalam hal ini, kudeta yang dilakukan terhadap pemerintahan Erdogan berkali-kali menemui kegagalan telak. Dengan alasan-alasan yang kurang lebih sama, kudeta di Turki terjadi disebabkan oleh konservatisme politik-ideologis Islam terhadap Ideologi Kemalisme.   

Sumber Pustaka

All About Turkey. (____, - -). Adnan Menderes (Aydin 1899-Istanbul 1961). Retrieved from All About Turkey: https://www.allaboutturkey.com/adnan-menderes.html

Buhairi, M. F. (____). Adnan Menderes: Perdana Menteri yang Berakhir di Tiang Gantungan. Qiblati, 34-25.

Hamdani, M. I. (2020, Agustus 18). Adnan Menderes, Kebangkitan Ekonomi dan Islam di Turki. Retrieved from InMind Institute: http://inmind.id/adnan-menderes-kebangkitan-ekonomi-dan-islam-di-turki/

Larandaka, N. R. (2021, May 29). Tokoh Dunia: Mengenal Adnan Menderes (1899-1961). Retrieved from Apero Fubic: https://www.aperofublic.com/2021/05/tokoh-dunia-mengenal-adnan-menders-1899.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun