Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku Sapiens - Sejarah Singkat Umat Manusia

14 April 2022   21:58 Diperbarui: 19 Juni 2022   20:29 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak revolusi kognitif, narasi sejarah telah menggantikan teori-teori biologi (realitas objektif) yang semula menjadi cara utama kita memandang sebuah perkembangan. Hal itu berubah, dan menunjukkan ternyata kita tidak cukup hanya dapat memahami interaksi biologis seperti organisme hormon dan genetika, karena dalam hal ini juga dalam mencapai tahap kemajuan, kita harus mempertimbangkan interaksi mengenai adanya gagasan, citra dan fantasi. Inilah salahsatu contoh kongkret bagaimana realitas ganda menjadi factor kemajuan yang strategis.

Seperti halnya juga yang dituturkan oleh penulis di dalam buku ini, ia mengajukan sebuah retorika, kenapa Albert Einstein bisa jauh lebih berhasil dalam menggunakan ketangkasan tangannya dibanding para pemburu dan pengumpul di zaman purba?

Jawabannya adalah, selain dari revolusi kognitif yang telah homosapiens itu lalui, adanya kemampuan bekerjasama dengan menggunakan tatanan khayalan atau imajinasil-lah homosapiens dapat lebih unggul daripada para pengumpul purba.

Pada masa revolusi pertanian, perkembangan serta keberhasilan para pemburu dan pengumpul ialah mencapai titik dimana mereka berhasil menjadi masyarakat makmur pertama. Dan di masa ini juga penulis menyebut bahwa teisme lahir.

 Meskipun kemajuan di zaman revolusi pertanian ini berlangsung dan terus berkembang, di sisi yang lain, justru perang dan kekerasan baru mulai bermunculan. Karena pada masa itu, orang-orang sudah mulai senang mengumpulkan harta milik pribadi untuk ditimbun dan dimiliki sama sekali untuk kesejahteraan hidupnya. Di masa pertanian ini pula, populasi manusia semakin membludak, karena mereka sudah mulai hidup dan tinggal di satu tempat yang tetap.

 Lalu kembali mengenai menariknya konsep realitas ganda, teori ini terbukti dengan sebuah fenomena lain bagaimana mitos atau paparan khayalan itu bisa mempertahankan sebuah Imperium Yang Maha Besar. Secara kongkret hal itu ditunjukkan dalam sejarah. Yakni dengan adanya undang-undang hammurabi yang berasal kira-kira dari tahun 1776 SM. Undang-undang ini memuat banyak aturan qishas yang disandarkan pada sanksi ketuhanan. UU Hamurabbi ini berperan sebagai pedoman kerjasama dalam kehidupan bagi jutaan orang Babilonia kuno, yang pada akhirnya menginspirasi deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat yang terjadi pada 1776 M bahkan memang secara umum konsep undang-undang tersebut masih digunakan oleh orang Amerika modern.

 Di masa revolusi pertanian juga, angka-angka mulai dibutuhkan. Kemunculannya diawali oleh penemuan angka-angka yang disinyalir pertama lahir dari Arab meskipun diciptakan oleh orang Budha, namun secara historis, angka Arab-lah yang pertama digunakan untuk kebutuhan menghitung dan menyimpan informasi mengenai kegiatan botani, catatan topografi hingga catatan sosial lainnya. Lagi-lagi dijelaskan bahwa pada pasca masa revolusi pertanian, situasi budaya masyarakat semakin kompleks. Penanganan sosial hingga perniagaan yang terjadi di masyarakat semakin banyak dan menghadapi beragam data-data yang sulit diingat, sebab banyaknya angka yang tidak dapat secara  penuh disimpan dalam memori pendek dan terbatas manusia.

 Lalu dimasa revolusi sains, kemajuan semakin meningkat. Kemajuan peradaban melampaui batas bahkan tidak terbatas. Mulai sejak ditemukannya bom atom hingga berubahnya alat transportasi yang pada awalnya berjalan, lalu menggunakan tunggangan, lalu menggunakan roda, lalu menggunakan mobil, lalu menggunakan pesawat, hingga terciptanya roket. Kemajuan manusia modern ini semakin hari semakin melampaui batas. Lagi-lagi. Hingga pada akhirnya, tidak ada titik batas atas kemajuan itu sendiri.

 Setelah 2,5 juta tahun lamanya homosapiens; hewan yang tak pernah tertebak akan menjadi pengukir sejarah hingga sampai di titik, bumi ini dikuasai. Kita telah berhasil menguasai lingkungan, meningkatkan produksi makanan, membangun kota, mendirikan Imperium besar, menciptakan perniagaan hingga global.

 Namun apakah kemajuan-kemajuan yang telah dicapai itu memberikan kesejahteraan terhadap individu-individu manusia dan mengurangi penderitaan atau justru hanya menciptakan situasi perang baru. Adalah fakta, bahwa kita semakin jaya daripada sebelumnya. Namun kita hanya memiliki sedikit gagasan, sebenarnya untuk apa semua kedigdayaan itu.

 Dalam buku ini, Yuval Noah Harari menutupnya dengan sebuah pertanyaan retorika yang cukup renyah, perlu direfleksikan dan diinsyafi oleh seluruh umat manusia yang hidup saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun