KAMPANYE DALAM ERA DIGITAL
Syifa Aulia Rahma - Fikom UBJ
Dosen Pengampu: Saeful Mujab, M.I.Kom.
Abstrak
Kampanye politik di media sosial telah menjadi bagian yang relevan dalam segala kegiatan politik modern. Dengan munculnya platform seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube, para partai politik dapat memilih para pemilih yang potensial dengan cara lebih langsung dan lebih cepat daripada sebelumnya, mereka kini menggunakan media sosial sebagai alat untuk berkampanye politik. Pada dasarnya media sosial adalah bagian dari pengembangan teknologi internet. Kehadiran dari beberapa dekade yang lalu telah membuat media sosial dapat berkembang dan bertumbuh secara luas. Hal inilah yang menjadikan para penggunanya tersambung dengan koneksi internet dan dapat melakukan proses penyebaran informasi kapan pun dan di mana pun. Tulisan ini membahas mengenai cara politisi dalam pemanfaatan media sosial dalam kegiatan kampanye politik. Penjelasan mengenai penggunaan media sosial dalam kegiatan kampanye politik menjadi fokus penelitian dari penulisan ini.Â
Kata kunci: internet, media sosial, komunikasi politik.
Abstract
Political campaigns on social media have become a relevant part of all modern political activities. With the advent of platforms such as Twitter, Facebook, Instagram and YouTube, political parties can elect potential voters more directly and more quickly than before, they are now using social media as a tool for political campaigning. Basically social media is part of the development of internet technology. The presence of several decades ago has allowed social media to develop and grow widely. This is what makes its users connected to an internet connection and can carry out the process of disseminating information anytime and anywhere. This paper discusses how politicians use social media in political campaign activities. An explanation of the use of social media in political campaign activities is the focus of this research.
Keywords: internet, social media, political communicationÂ
Latar Belakang
Era digital ini telah membuat banyak perubahan dalam segala kegiatan masyarakat. Salah satunya kampanye politik. Kampanye dalam era digital telah mengalami perkembangan yang cukup relevan dalam beberapa tahun ini. Dengan adanya kemajuan teknologi telah mengubah cara berkampanye para politisi. Para politisi memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berkampanye, alih-alih berkampanye secara langsung atau melalui iklan, mereka kini menggunakan hal-hal seperti media sosial untuk berkampanye. Media sosial, atau sering disebut jaringan sosial, merujuk pada platform-platform online yang memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi, berbagi konten, dan terhubung dengan orang lain melalui internet. Dalam karya yang berjudul Social Media and Strategic Communication Attitudes and Perceptions among College Students milik B.K Lewis yang terbit pada tahun 2010 tertulis, bahwa media sosial merupakan suatu label yang mengarah pada teknologi digital yang dapat berpotensi membuat semua orang saling terhubung dan melakukan interaksi, produksi dan berbagi pesan.
Pada awalnya media sosial hanya berfokus dalam membangun komunikasi yang efektif baik bagi para penggunanya. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, media sosial tidak hanya komunikasi, media sosial telah menjadi kehidupan kedua bagi manusia. Media sosial telah berhasil memberikan komunikasi yang efektif tanpa batasan waktu. Termasuk kampanye dalam era digital saat ini, mengenai bagaimana cara politisi memanfaatkan media sosial sebagai media kampanye, dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh para politisi. Oleh sebab itulah penulis membahas mengenai "Kampanye Dalam Era Digital".Â
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada apa yang tertulis pada latar belakang penelitian ini, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan dalam bentuk rumusan masalah berikut ini:
"Bagaimana para politisi memanfaatkan media sosial sebagai media kampanye dalam era digital?"
Pertanyaan Penelitian
Pada latar belakang yang telah di uraikan di atas, berikut ini pertanyaan penelitian yang berkaitan:
a. Apakah media sosial efektif untuk kampanye?
b. Bagaimana cara politisi melakukan kegiatan kampanye di media sosial?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penggunaan media sosial kampanye dalam era digital, termasuk dengan bagaimana politisi menggunakan media sosial untuk berkampanye, apakah kampanye di media sosial efektif dan juga dampak dari melakukan kampanye di media sosial.
Tinjauan Pustaka
Media Sosial
Era internet dimulai sekitar tahun 1990 dengan munculnya World Wide Web (WWW). Terciptanya WWW membuat internet menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. Internet mengubah cara kita berkomunikasi, mencari informasi, dan berinteraksi dengan dunia. Ini membuka pintu bagi perkembangan aplikasi web, email, e-commerce, dan media sosial. Media sosial merupakan jaringan dan teknologi informasi dengan menggunakan bentuk komunikasi yang berfokus pada konten interaktif, dan hubungan interaksi yang tercipta. Layanan jaringan media sosial yang khas bisa berbagi konten, komunitas web, dan forum internet (anastokeskus, 2010; De La, 2012).
Ramainya penggunaan media sosial melonjak naik di tahun 2012, keterikatan masyarakat pada media sosial semakin meningkat. Pada awalnya media sosial hanya digunakan sebagai media untuk berinteraksi dengan teman dan kerabat dekat, tetapi saat ini sudah menembus komunikasi antara individu. Adanya fenomena tersebut membuat para politisi memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Media sosial seperti Twitter, Youtube, Facebook, dan Instagram menjadi tempat utama untuk melakukan kampanye digital. Organisasi dan politisi dapat menggunakan akun mereka untuk berbagi informasi, mempromosikan produk atau layanan, serta berinteraksi langsung dengan pendukung atau pelanggan potensial. Penting bagi para partai politik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan komunikasi politik yang berdasarkan pada media sosial, terutama dalam kampanye politik. Media sosial selanjutnya digambarkan sebagai sarana ideal dan dasar informasi untuk mengetahui opini publik tentang pendapat dan kebijakan politik, selain itu juga untuk membangun dukungan komunitas kepada politisi yang fokus berkampanye.
Kampanye PolitikÂ
Kampanye digital politik adalah komunikasi politik kepada pemilih berupa konten digital yang disebarluaskan melalui platform digital. Konten kampanye digital bisa berupa narasi (pidato), media online, iklan, foto, dan video. Kampanye digital politik memiliki kebebasan dalam melakukan kampanye politik. Jika kampanye konvensional para politisi diharuskan untuk sesuai jadwal kampanye yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sedangkan kampanye digital politik bisa dilaksanakan kapan saja. (Ghazali, 2022).
Kampanye dalam era digital telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kemajuan teknologi dan penggunaan internet yang semakin meluas, kampanye digital menjadi salah satu strategi utama bagi banyak organisasi, bisnis, dan bahkan politisi. Pada dasarnya kampanye adalah penyampaian pesan--pesan dari pengirim kepada khalayak masyarakat. Pesan-pesan tersebut disampaikan dalam bentuk pidato, spanduk, poster, iklan, papan reklame, sehingga selebaran (Venus , 2004). Pemanfaatan media sosial dalam kegiatan kampanye politik memungkinkan politisi untuk lebih aktif dalam berinteraksi dengan masyarakat. Dengan adanya media sosial, politisi dapat mempromosikan platform politik mereka melalui media sosial. Namun, perlu diingat bahwa kampanye dalam era digital juga memiliki tantangan tersendiri. Dalam lingkungan online yang sangat kompetitif, perhatian pengguna dapat dengan mudah terpecah, dan pesan kampanye dapat tersapu oleh konten lain yang lebih menarik. Selain itu, isu privasi dan keamanan juga perlu diperhatikan agar kampanye digital tidak menyalahi aturan atau merugikan pengguna.
Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur ini merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi melalui buku, artikel, atau jurnal yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian dari penelitian ini. Melalui metode tersebut penulis mengumpulkan dan menganalisis berbagai informasi yang relevan dari sumber yang terpercaya.
Hasil dan Pembahasan
Kampanye politik di media sosial telah menjadi bagian yang signifikan dalam proses politik modern. Dengan munculnya platform seperti Facebook, Youtube, Instagram dan Twitter, para partai politik dapat mencapai pemilih yang potensial secara langsung dan lebih cepat daripada sebelumnya. Berikut adalah beberapa poin terkait kampanye politik dalam era digital:
Jangkauan yang luas: Media sosial memungkinkan politisi untuk mencapai audiens yang luas secara global. Mereka dapat membagikan pesan kampanye mereka, ideologi politik, dan rencana aksi kepada jutaan pengguna media sosial dalam waktu yang relatif singkat.
Target audiens: Dengan menggunakan algoritma media sosial, politisi dapat menargetkan kelompok pemilih yang spesifik berdasarkan usia, lokasi, minat, atau perilaku online mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan pemilih potensial yang relevan.
Interaksi langsung dengan pemilih: Media sosial memungkinkan politisi untuk berinteraksi secara langsung dengan pemilih melalui komentar, pesan pribadi, dan pembaruan status. Mereka dapat menjawab pertanyaan, memperjelas posisi mereka, atau mengatasi kekhawatiran pemilih secara real-time.
Membangun identitas dan merek politik: Politisi dapat menggunakan media sosial untuk membangun citra dan merek politik mereka. Mereka dapat membagikan cerita pribadi, foto, atau video yang memperlihatkan sisi manusia mereka, visi politik, dan komitmen mereka terhadap isu-isu tertentu.
Penggalangan dana: Media sosial menjadi media yang efektif untuk menggalang dana kampanye politik. Politisi dapat menggunakan platform crowdfunding atau meminta sumbangan melalui saluran mereka di media sosial untuk mendukung kampanye mereka.
Menyebarkan misinformasi atau propaganda: Salah satu tantangan utama kampanye politik di media sosial adalah penyebaran misinformasi atau propaganda. Informasi yang tidak akurat atau manipulatif dapat dengan mudah menyebar dengan cepat dan menciptakan kesalahpahaman di antara pemilih.
Pemilihan umum yang lebih terbuka: Media sosial telah mengubah cara politisi berkomunikasi dengan pemilih selama pemilihan umum. Mereka dapat menyampaikan pesan mereka secara langsung, mengadakan debat online, atau mengorganisir kampanye melalui media sosial.
Simpulan dan Saran
Kesimpulan dari penulisan diatas adalah bahwa media sosial memiliki banyak manfaat dalam kampanye politik. Namun diperlukan peran pemerintah dan lembaga instansi untuk mengatur dan mengawasi kegiatan kampanye politik dalam era digital, serta menjaga keamanan dan privasi data para pemilih. Selain itu, partai politik dan politisi juga harus mematuhi etika dalam berkampanye, seperti tidak menyebarkan informasi palsu dan menghormati privasi data pemilih.
Daftar Pustaka
Anshari, F. (2013). Komunikasi Politik di Era Media Sosial . Jurnal komunikasi.
Ardha, B. (2014). SOCIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PARTAI POLITIK 2014. Jakarta: Jurnal Visi Komunikasi.
Ghazali, G. (2022, Agustus 24). Kampanye Digital Politik yang Cerdas. Retrieved from Kumparan: https://kumparan.com/ghozinghazali/kampanye-digital-politik-yang-cerdas-1yiqtgJzldv/full
N, H. (n.d.). Pengertian Media Sosial, Sejarah, Fungsi, Jenis, Manfaat, dan Perkembangannya. Retrieved from Gramedia: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-media-sosial/
Theo, G. (2023, Juni 30). Inovasi Kampanye Politik di Era Digital. Retrieved from kompasiana: https://www.kompasiana.com/gandhitheo0890/649e4e70e1a167460d188f23/inovasi-kampanye-politik-di-era-digital
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H