25. Kasyfus Syubuhat
26. MabhatsulIjtihadwal Khilaf
27. Majmuatu Rosa-il fit TauhidiwalIman
28. MukhtashorulInshofwa Asy-Syarhul Kabir
29. Mukhtashor Tafsir Surat Al-Anfal
30. Mukhtashor Zadil Maad li Ibnil Qayyim Al-Jauziyah
31. Mukhtashor Sirotir Rasul Shallallahualaihiwa Sallam
32. Masa-il, ringkasan dari penjelasan-penjelasan Ibnu Taimiyyah
33. Mufidul Mustafid fi Kufri Tarikit Tauhid
KESIMPULAN
Muhammad bin Abdul Wahab adalah seorang teolog dan reformis Islam yang lahir di Uyainah, Najd, pada abad ke-18. Ia berasal dari keluarga ulama dan belajar berbagai ilmu agama, seperti tafsir, hadis, dan tauhid, sejak usia muda. Pemikiran dan dakwahnya banyak dipengaruhi oleh Syekh Ibnu Taimiyyah dan muridnya, Ibnu Qayyim, yang menekankan tauhid murni dan kembali pada Al-Quran dan Sunnah. Dalam dakwahnya, Muhammad bin Abdul Wahab mengecam berbagai praktik yang dianggapnya sebagai syirik dan bid'ah, seperti penyembahan kepada orang suci atau benda-benda keramat. Dakwah ini menghadapi banyak tantangan, termasuk penolakan dari sebagian ulama dan masyarakat, tetapi juga mendapatkan dukungan politik, terutama dari Muhammad bin Saud, yang membantunya menyebarkan ajarannya dan memperkuat gerakan Wahabiyah. Bersama Ibnu Saud, ia memulai jihad untuk menegakkan tauhid dan hukum Islam, yang menghasilkan pengaruh besar di Jazirah Arab. Selain dakwahnya, ia juga menghasilkan banyak karya tulis, seperti Kitab al-Tauhid, Kasyf al-Shubuhat, dan Tsalatsatul Ushul, yang menjadi rujukan penting dalam gerakan Wahabiyah. Gerakan ini terus berkembang dan memainkan peran signifikan dalam tatanan politik dan keagamaan di Jazirah Arab hingga abad ke-19 dan 20, dengan fokus pada kemurnian tauhid dan penerapan hukum Islam sesuai pemahaman salaf.