Mohon tunggu...
Syifa Olgavia Kirana Panjaitan
Syifa Olgavia Kirana Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hobi : Mendengarkan Musik dan Nonton Film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tokoh Islam: Muhammad bin Abdul Wahab

17 Desember 2024   16:25 Diperbarui: 17 Desember 2024   16:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Biografi Muhammad bin Abdul Wahab

Muhammad Bin Abd al-Wahab lahir di Uyainah, Najd. Dia berasal dari keluarga faqih yang terkenal baik sebagai teolog maupun qadi' (hakim). Ayahnya mengajarnya secara pribadi, dan dia belajar dari faqih Hanbali dan membaca buku-buku klasik tentang tafsir, hadist, dan tauhid. Beliau mulai mencelah praktik-praktek syirik dan kepercayaan yang terjadi di kalangan orang-orang di sekitarnya pada usia dua puluhan. Dia juga mengecam kelalaian orang-orang di sekitarnya dan menekankan ketaatan pada syariat, atau ajaran Islam yang sebenarnya, yang didasarkan hanya pada Alquran dan Hadits Nabi SAW. Disebabkan keyakinannya yang kuat, ayahnya dipecat dari jabatan hakim pada tahun 1726, dan keluarganya meninggalkan al-Uyainah dan pindah ke Huraimillah, daerah tetangganya. Namun, dia tetap tinggal di al-Uyainah untuk beberapa waktu, tetapi reputasinya dilecehkan oleh para ulama dan masyarakat dilarang mengikuti keyakinannya, jadi dia meninggalkan al-Uyainah dan pindah ke Hijaz. Muhammad Ibn Abdul Wahab sangat terpengaruh dan terpengaruh oleh kedua gurunya ini, yang membuatnya semakin menentang kekuasaan ulama. Selama perjalanan studinya ke Basrah, Muhammad Ibn Abdul Wahab berkonsentrasi pada studi hadits dan fikih serta menjalin hubungan dengan orang-orang syiah, yang menghormati tempat suci Imam Husain di Karbala. Saat berbicara dengan mereka, ulama syiah ini menentang pendapatnya tentang gagasan pembaruannya, sehingga dia harus meninggalkan daerah Basrah. Ketika dia kembali ke Huraimilah dan bertemu dengan ayahnya, dia mulai mengecam kemusyrikan dan bid'ah yang dilakukan oleh orang Najd dan orang lain. Karena kritiknya yang tajam dan tegas, para ulama, bahkan ayahnya sendiri, menentangnya dengan keras. Ayahnya wafat pada tahun 1740, dan konsolidasi Wahabiyah terjadi. Kitabnya yang terkenal adalah al-Tauhid. Muhammad menjadi lebih agresif setelah ayahnya meninggal, karena dia merasa lebih bebas dan mudah melakukan pembaruannya daripada sebelumnya. Beliau menyatakan perang terhadap mereka yang melanggar doktrin tauhid dengan tindakan atau perkataan mereka. Karena mendapat perlindungan dari Usman Bin Mu'ammar, penguas al-Uyainah, pengaruhnya cepat menyebar. Bahkan dia diundang kembali ke kampung halamannya, di mana keluarganya sangat terkenal dan memiliki status sosial yang tinggi, yang mendorongnya dan membantunya menyebarkan keyakinannya. Beliau menikahi al-Jauharah, bibi Usman Bin Mua'mmar, untuk memperkuat hubungannya dengan penguasa. Penguasa al-Uyainah ini meminta warga kota untuk mengikuti ajaran Ibnu al-Wahhab, dan dakwahnya mulai berjalan. Pekerjaan pertamanya adalah menghancurkan monument yang dianggap sebagai makam Zaid Ibn al-Khattab dan para sahabat Nabi lainnya, yang semuanya dihormati, menghidupkan, dan mendukung hukum Islam, dengan bukti melempari wanita pezina dengan batu hingga mereka mati. Ini semua menunjukkan pembentukan dan kelangsungan hidup masyarakat wahabiyah, yang tegas menerapkan doktrin tauhid karena tauhid adalah tema utama dalam ajaran mereka. Semua yang terjadi pada Muhammad dan tindakan yang dia lakukan menimbulkan kemarahan mereka dan mendorong mereka untuk menyerang gerakan wahabiyah. Ini mengingatkan penguasa al-Uyainah bahwa gerakan ini mendorong orang untuk memberontak pada pemerintah, jadi penguasa meminta Ibn al-Wahab meninggalkan kota dan pindah ke al-Dir'iya. Banyak orang menanggapi ajakannya, tetapi beberapa pemimpin bergabung dengan gerakan baru ini karena alasan ekonomi politik dan keyakinan agama. Mereka melihat gerakan ini sebagai sarana untuk mendapatkan sekutu untuk mengalahkan pesaing lokal mereka. Penguasa lain khawatir bahwa menerima ajakan itu berarti mereka kehilangan kekuasaan mereka dan harus membayar kepada Ibnu Saud setidaknya sebagian dari uang yang mereka pajak dari rakyat mereka (menyerahkan upeti). Tahun 1746, Ibnu Saud dan Ibnu Abdul Wahab memulai jihad terhadap mereka yang menentang ajaran wahabiyah. Pada tahun 1773, mereka memperoleh wilayah Riyadh, yang menandakan periode baru dalam karir Muhammad Ibnu al-Wahab. Hingga dia meninggal pada tahun 1791, dia berkonsentrasi pada mengajar dan beribadah. Sepeninggal penyebaran ajaran ini, mereka bertambah maju dan dapat menguasai wilayah terdekat, bahkan sampai mereka mengambil kota Mekah dan Madinah dari 1805 hingga 1806. Setelah pembentukan tatanan baru di Jazirah Arab, wahabiyah menjadi kekuatan religius politik dan politik di abad ke-19 dan awal abad ke-20. Najd Arabiyah tengah, yang dikelilingi oleh padang pasir pada ketiga sisinya, adalah kampung halaman keluarga penguasa al-Saud dan juga pusat gerakan wahabiyah. Gerakan ini mulai pada pertengahan tahun 1800-an ketika hubungan antara kepala suku Najd selatan, Muhammad Ibnu Saud, dan seorang pembaru agama Najd, Muhammad Ibnu Abdul Wahab, muncul, yang menekankan ke-Esaan Allah dan praktik ritual dibandingkan dengan berdoa kepada Allah. Dia menentang "penyembahan kepada rorang suci" karena dia percaya bahwa memita perantara seorang suci dalam hubungannya dengan Allah berarti memberi mereka kekuasaan, yang seharusnya hanya diberikan kepada Allah SWT menurut keyakinannya. Ibnu al-Wahab juga menekankan pentingnya berperilaku sesuai dengan hukum-hukum al-Quran dan tindakan yang dicontohkan dalam sunah Nabi SAW, seperti yang ditafsirkan oleh generasi awal Islam, karena menurutnya tujuan utama komunitas muslim adalah menjaga hukum-hukum Allah tetap ada di dunia ini. Dia mengajarkan bahwa setiap orang harus dididik untuk memahami hukum-hukum Allah, sehingga mereka dapat hidup selaras dengan hukum-hukum itu.Ibnu Abdul Wahab berhasil menerapkan hal ini pada penguasa Najd. Filosofi ini melengkapi tujuan politik Muhammad Ibnu Saud, yang menyerukan ketaatan kepada seorang penguasa muslim yang adil, karena hanya melalui bai'at, atau sumpah setia, kepada seorang penguasa muslim yang bertekad menerapkan hukum-hukum Allah dengan persetujuan ulama. Orang wahabiyah Najd menganggap pemerintahan Islam yang sebenarnya adalah koalisi antara ulama dan politisi.

Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab

Pemikiran Syekh Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnu Qoyyim sangat memengaruhi pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab. Dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab pada abad ke-12 H adalah perpanjangan dari dakwah syekh ibnu taimiyyah yang muncul pada abad 7 dan 8 H, seperti yang disebutkan oleh para ulama najed dan cucunya sendiri Abdurrohman Bin Abdul Latif Al Syekh: "Muhammad bin Abdul Wahhab banyak menulis dengan tangannya sendiri dari karangan-karangan syekh ibnu taimiyyah, sebagian masih ada di museum Lontong". Salah satu dasar dasar pemikiran Ibnu Taimiyyah yang mempengaruhi Muhammad bin Abdul Wahhab adalah sebagai berikut:

a. Berpegang teguh pada al-Quran dan Sunnah sebagai sumber syariat pertama.

b. Menganjurkan pemahaman tauhid yang murni.

c. Berpegang teguh pada manhaj salaf shaleh dan para imam mujtahid

d. Meninggalkan fanatisme dan mendorong orang untuk mengikuti kebenaran yang benar seperti, Menziarahi sebuah kuburan yang dianggap sebagai kuburan sahabat Nabi "Dhirar bin Azwar" dan meminta hajat, Menziarahi sebuah qubah yang dikatakan sebagai qubah Zaid bin Khattab, Selalu mendatangi sebatang pohon yang dianggap sebagai pohon Abu Dujanah, Menziarahi sebuah gua yang disebut sebagai gua Bintul Amir.

Karya-Karya Muhammad bin Abdul Wahab

1. Ahaditsufil Fitaniwal Hawadits

2. Ahkamush Sholah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun