Mohon tunggu...
Niesha Alifia  dan Syifa Nur
Niesha Alifia dan Syifa Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Niesha dan Syifa merupakan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menelusuri Fenomena Suntik Putih: Keindahan atau Ancaman Tersembunyi?

7 November 2023   15:02 Diperbarui: 7 November 2023   20:49 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh gimana ya agar kulit aku bisa putih?" "Ih bagus banget kulitnya putih, mau!". Kalimat tersebut seringkali kita dengar di tengah obrolan wanita saat ini. Berbagai cara dilakukan demi mendapatkan kulit putih yang mereka dambakan itu.

Kulit putih merupakan dambaan bagi banyak wanita Indonesia. Hal tersebut dibuktikan salah satunya oleh hasil survei ZAP Index Beauty (2019) yang menunjukkan sekitar 82,5 % perempuan Indonesia ingin kulitnya lebih putih dan 71,1 % perempuan di bawah umur 18 tahun beranggapan cantik adalah punya kulit putih yang glowing dan glass skin seperti orang-orang dari Negara subtropis Korea Selatan (Dia, 2020). 

Di Asia Tenggara, penggunaan bahan pemutih kulit semakin meluas, dengan penelitian terbaru memperkirakan satu dari dua wanita Filipina menggunakan produk ini (Mendoza, 2014). Keinginan untuk memiliki kulit lebih pucat ini diduga didasari oleh harapan untuk meningkatkan penerimaan sosial dan peluang ekonomi (Singson, 2017).

Apa itu suntik putih?

Suntik putih atau whitening injection merupakan salah satu prosedur kecantikan yang menawarkan khasiat memutihkan kulit secara cepat. Suntik putih ini mengandung larutan-larutan kombinasi vitamin C dan bahan lainnya seperti kolagen maupun glutathione.

 Larutan ini kemudian akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah kita, melalui punggung tangan. Berdasarkan salah satu data survei yang dilakukan di Indonesia, 26,7% mahasiswi tertarik untuk melakukan injeksi pemutih kulit demi kecantikan mereka (Wahidatunnur, et al., 2018).

Apa saja efek samping dan bahaya dari suntik putih?

Dibalik manfaatnya yang menggoda, ternyata kandungan cairan dalam suntik putih memiliki bahaya bagi penggunanya. Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat timbul dan terjadi:

1. Dosis terlalu besar

Idealnya, setiap orang hanya memerlukan sekitar 40 mg vitamin C. Sedangkan, dalam cairan suntik putih mengandung 1000-4000 mg vitamin C.

2. Efek samping glutathione

Glutathione adalah salah satu jenis antioksidan yang menawarkan berbagai manfaat untuk tubuh dan kulit. Selain memiliki manfaat, glutathione dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh, seperti anafilaksis, infeksi, gagal ginjal, dll.

3. Efek samping vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat adalah nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh manusia. Kandungan vitamin C yang berlebih ternyata dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh, seperti gangguan fungsi hati dan ginjal, menopause dini, dan ketidakseimbangan hormon.

4. Efek samping kolagen

Kolagen adalah protein alami dalam tubuh yang menyusun kulit, tulang, otot, tendon, dan ligamen dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu manfaat kolagen yang cukup populer adalah kemampuannya dalam menjaga struktur dan kesehatan kulit. Selain manfaat, kolagen memiliki dampak negatif seperti dapat menyebabkan alergi, sembelit, aritmia, hiperkalsemia, dll.

Bagaimana cara menghindari bahaya dari suntik putih?

Bahaya dari suntik putih dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips, seperti:

  • Pilihlah dokter profesional dan terlatih. Hindari melakukan suntik putih pada pekerja salon kecantikan.

  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi kesehatan.

  • Tes kulit terlebih dahulu untuk memeriksa apakah tubuh memiliki reaksi alergi terhadap zat yang akan disuntikkan.

  • Pastikan produk yang akan dipakai aman dan telah terdaftar di BPOM.

  • Hindari suntik putih ketika sedang dalam kondisi hamil atau menyusui

Oleh karena itu, sebenarnya suntik putih ini boleh untuk kita lakukan, asalkan sesuai dengan prosedur yang ada. Jangan lupa untuk selalu memilih klinik yang terpercaya dan pastikan produk yang digunakan sudah aman untuk kulit kita. Perlu diingat juga bahwa sebenarnya semakin gelap warna kulit kita, semakin tinggi melanin yang kita miliki untuk bertindak sebagai 'tameng' dari bahaya sinar UV penyebab kanker kulit. 

REFERENSI:

Amelia, L., Fahmi, K. and Tamrin, S. (2022) 'Konstruksi Makna Cantik Bagi remaja Perempuan 

Pengguna Pemutih Kulit ilegal', Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan, 1(3), p. 139. doi:10.26858/sosialisasi.v1i3.38834. 

Shah, S.H., Anjum, I. and Majeed, T. (2022) 'The Dark Side of Skin Lightening: A review of a 

public health issue affecting dermatology', Pakistan Journal of Biochemistry and Biotechnology, 3(1). doi:10.52700/pjbb.v3i1.44. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun