Mohon tunggu...
Syifa AnnasyaMirel
Syifa AnnasyaMirel Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo! saya Syifa Annasya Mirel, saya adalah seorang mahasiswi, hobi saya adalah menulis, mulai dari menulis cerita, menulis puisi, membuat quotes, dan membuat karangan tulis lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Literasi Media di Kalangan Remaja dalam Menyikapi Berita Hoax dengan Kritis

23 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 23 Januari 2024   10:31 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : freepik.com

Perkembangan teknologi yang terjadi di dunia khususnya di Indonesia telah mengalamai perkembagan yang sangat pesat khususnya di bidang komunukasi. Teknologi informasi yang telah hadir sejak dahulu kala dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas dengan hadirnya media cetak, media elektronik, hingga media. Berbagai media yang mulai muncul tersebut kemudian mampu membangun interaksi sosial dan terjadinya perubahan sosial khususnya pada kalangan remaja hingga dewasa. Di kalangan tersebut, literasi media sangat memiliki pengaruh dan bahkan jadi elemen penting dalam berkehidupan.

Selanjutnya apakah yang dimaksud dengan literasi media? Konsep literasi media sebenarnya merupakan kelanjutan dari konsep literasi atau melek huruf. Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk memahami aksara dan medianya. Literasi selalu terkait erat dengan dua keterampilan pokok, yaitu membaca dan menulis. Namun, lebih dari itu, literasi juga terlibat dalam pemahaman kritis terhadap apa yang dibaca dan ditulis, serta kemampuan untuk mengomunikasikannya kepada orang lain.

Di dalam literasi media, konsep literasi media dibagi menjadi tiga tingkatan, di antaranya: konsep dasar, konsep menengah, dan konsep lanjut. Konsep dasar berfokus pada bagaimana cara media memengaruhi masyarakat. Konsep menengah mengkaji lebih dekat bagaimana pesan literasi media tercipta, dan konsep lanjutan meneliti interaksi dan peran literasi media

Lalu bagaimana literasi media menurut para remaja? 

Literasi media dikalangan remaja artinya adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan pesan media secara kritis juga cerdas. Pentingnya literasi media digital didasari oleh aktivitas yang menekankan pada aspek edukasi dikalangan masyarakat bagaimana mengakses juga memilih program atau konten yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan literasi media digital diharuskan oleh berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, lembaga pendidikan, dan pemerintah.

Hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan literasi media dikalangan remaja sangat penting untuk membentuk pola pikir dan cara pandang yang kritis terhadap media. Untuk mengembangkan pemahaman mereka terhadap informasi yang mereka dapatkan secara online, hal ini melibatkan keterampilan yang menilai tujuan dari sumber informasi. Pendidikan mengenai literasi media dapat membantu remaja menghindari penyebaran informasi palsu juga memahami dampak sosial dan psikologis dari konten digital. Literasi media di kalangan remaja membentuk pemikiran yang kritis dan pemahaman yang mendalam terhadap dunia. Hal ini membantu mereka menjadi aktif juga mampu membedakan fakta dari opini juga sudut pandang yang berbeda. Literasi media membuka pintu pemberdayaan remaja dalam menyampaikan suara mereka dengan memahami cara media bekerja, remaja dapat menggunakan platform media untuk menyuarakan pandangan mereka, mempromosikan isu yang mereka pedulikan, dan menjadi perubahan dalam lingkungan mereka sendiri. 

Namun, dibalik itupun tidak dapat dipungkiri bahwa remaja bisa saja menjadi ketergantungan dengan media dan menimbulkan kekhawatiran yang terus berlanjut dalam pelaksanaan kegiatan literasi media untuk merespons fenomena media yang menimbulkan risiko. Permasalahan literasi media mencakup  banyak tantangan yang timbul dari perkembangan teknologi dan meluasnya penggunaan media dikalangan masyarakat dan remaja. Berikut adalah beberapa hal penting dalam literasi media.

  • Menyebarkan BeritaPalsu (HOAX) dan Misinformasi.

Karena mudahnya penyebaran informasi di media sosial, generasi muda bahkan orang dewasa seringkali kesulitan membedakan berita asli dan palsu. Misinformasi dan berita palsu dapat menyebar dengan cepat dan memengaruhi pemahaman masyarakat terhadap suatu topik.

  • Keterampilan Mengevaluasi Sumber.

Kaum muda mungkin tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengevaluasi keandalan sumber informasi. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengenali sumber informasi yang dapat diandalkan dan memahami potensi bias dalam informasi.

  • Ketergantungan Pada Media Sosial.

Ketergantungan yang tinggi terhadap media sosial dapat membuat generasi muda kurang kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi. Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

  • Tidak Memahami Dampak Media Terhadap Kesehatan Mental.

Remaja mungkin tidak sepenuhnya menyadari dampak media terhadap kesehatan mental mereka, termasuk tekanan sosial, perbandingan sosial, dan pengaruh negatif lainnya. Isu literasi media remaja merupakan isu penting di era informasi dan teknologi saatini.

Berangkat dari hal penting diatas mengenai literasi media, adapun upaya untuk menanggapi berita hoax yang dimulai dari mengenali berita yang tidak valid mulai dari memilah judul berita yang terkesan provokatif, menyermati alamat situs dan sumbernya, cek fakta, cek keasilan gambar atau video, serta tetap mempertimbangkan apakah isi berita tersebut masuk akal. Dan cara menanggulangi berita tidak valid atau hoax ini adalah dengan memahami pentingnya literasi media, melakukan swasensor agar lebih selektif dalam memilah mana informasi yang tidak valid dan valid, dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah perlunya melakukan kerjasama dengan kemeninfo agara penanganan hoax atau berita palsu berjalan dengan cepat.

Sikap kritis dalam mengonsumsi informasi dari suatu media itu sangatlah penting. Hal tersebut karena membantu setiap individu masyarakat untuk memahami dan membandingkan isi dari setiap informasi yang diberitakan dalam media massa. Informasi yang disajikan oleh media massa juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana mengaktualisasikan diri. Namun tidak jarang informasi yang diberitakan dalam media massa berkembang menjadi sebuah polemik, karena perbedaan konsep pemikiran dan persepsi masing-masing individu. Hal itu senada dengan pernyataan Sobur (2004:111) bahwa dibalik fungsi media massa yang tampaknya sudah komunikatif, sesungguhnya terdapat fungsi internal disadari atau tidak telah menentukan pemikiran, persepsi, opini dan bahkan perilaku setiap individu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan literasi media agar dapat menganalisis secara kritis pesan media dan menciptakan pesan dengan menggunakan media. Selain itu juga menekankan pentingnya membangun sikap kritis dan selektif terhadap setiap individu masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun