Mohon tunggu...
Syifa Maulida Hajiri
Syifa Maulida Hajiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada

Syifa tertarik dengan dunia jurnalistik dan media kreatif, terutama dalam serba-serbi perfilman.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bikin Podcast Tanpa Alat Mahal? Bisa, Ini Caranya!

16 September 2022   19:44 Diperbarui: 17 September 2022   02:00 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podcast (Sumber: Shutterstock)

Podcast atau yang dalam bahasa Indonesia disebut siniar, beberapa tahun belakangan menjadi jenis hiburan baru yang sensasional dan menjadi favorit berbagai kalangan. 

Mungkin di Indonesia, masyarakat sangat mengenal podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier, Podkesmas, atau Podcast Rapot yang sangat populer di platform Spotify, dan tentunya masih banyak lagi acara podcast lainnya.

Podcaster kemudian muncul menjadi jenis profesi baru yang banyak dilirik. Lantas apakah semua orang bisa membuat podcast? Tentu saja bisa.

Pengalaman Terlibat Produksi Podcast

Sebelumnya saya sendiri sudah satu tahun lebih tergabung dalam sebuah komunitas podcast di kampus. 

Pada masa jabatan pertama, saya berada di bawah divisi produksi, divisi yang langsung menangani teknis produksi podcast, mulai dari rekaman, editing, hingga podcast-nya naik di platform Spotify.

Saat saya bekerja di produksi podcast, kebetulan pandemi Covid-19 sedang melanda. Lantas apakah produksi podcast serta merta langsung ditiadakan? Jawabannya tidak. Kami memutar otak agar produksi podcast bisa jalan terus. Produksi podcast kami memang seharusnya dilakukan dengan rekaman secara luring di laboratorium kampus. Namun, sayangnya rekaman luring tidak bisa dilakukan. Rekaman pun dilakukan secara online.

Dari sinilah awalnya saya belajar bahwa membuat podcast ternyata tidak perlu alat-alat yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.

Produksi Podcast Tanpa Alat Mahal

Cara rekaman podcast yang saya bagikan ini berdasarkan pengalaman saya membuat podcast di komunitas secara online.

1. Alat perekam (mikrofon)

Jika Anda berpikir merekam podcast itu harus menggunakan alat mahal seperti milik Deddy Corbuzier, yang harganya mencapai ratusan juta, Anda keliru. Rekaman podcast bisa dilakukan menggunakan gadget seperti laptop atau bahkan handphone saja. Anda juga bisa mengandalkan mikrofon dari earphone jika dirasa suaranya akan terdengar lebih jelas.

Deddy Corbuzier dalam Podcast Close the Door (Gambar: YouTube Deddy Corbuzier)
Deddy Corbuzier dalam Podcast Close the Door (Gambar: YouTube Deddy Corbuzier)

Penggunaan mikrofon yang seadanya ini memang tricky. Pastikan sebelum rekaman, audio ketika Anda berbicara, suaranya masuk dan dapat terdengar dengan jelas. Bagian ini wajib banget dilakukan sebelum mulai merekam keseluruhan podcast.

2. Software atau aplikasi perekam

Untuk merekam audio dari mikrofon, Anda memerlukan software atau aplikasi perekam. Anda bisa saja menggunakan aplikasi perekam suara bawaan dari handphone ataupun laptop. Namun, Anda harus memastikan bahwa kapasitas ruang penyimpanan gadget Anda masih mencukupi.

Saya akan lebih menyarankan Anda merekam menggunakan laptop karena tentunya kapasitas penyimpanan di laptop lebih besar daripada handphone. 

Selain itu, Anda juga bisa mengandalkan platform video conference seperti Zoom atau Skype. Penggunaan platform ini sangat cocok apabila Anda akan membuat podcast kolaborasi dengan teman, apalagi yang terpisah jarak jauh. Gunakan platform video conference dan jangan lupa record percakapan Anda di dalamnya yang akan dijadikan podcast.

Saya lebih merekomendasikan platform Skype daripada Zoom untuk rekaman podcast. Berdasarkan pengalaman saya, platform Skype lebih stabil untuk berinteraksi daripada Zoom yang memang aplikasinya berat. 

3. Software atau aplikasi editing

Setelah rekaman audio selesai, tahapan selanjutnya adalah edit audio. Editing dilakukan untuk menghilangkan noise atau suara berisik dari audio asli agar terdengar lebih jernih, menghilangkan bagian-bagian tertentu yang tidak diinginkan, hingga menambahkan background musik. 

Saat produksi podcast, saya biasa menggunakan software Audacity. Software ini cocok banget untuk pemula yang benar-benar belajar dari nol soal audio editing. Namun, Anda bebas memilih software ataupun aplikasi yang ingin dipakai. 

Saya pun belajar soal audio editing ini dari nol dan kebanyakan mengandalkan tutorial dari YouTube yang sudah banyak tersedia. Tentunya Anda juga bisa lakukan ini di rumah.

4. Mengunggah podcast ke platform yang diinginkan.

Setelah podcast selesai diedit dan sudah memuaskan hasilnya, saatnya Anda membagikannya melalui berbagai platform digital. Salah satu platform yang akan saya rekomendasikan adalah Spotify karena Spotify memang menjadi salah satu aplikasi hiburan berbasis audio yang sangat populer saat ini.

Untuk mengunggah podcast ke Spotify, saya sendiri menggunakan aplikasi Anchor. Caranya sangat mudah. Anda tinggal mendaftar di Anchor, mengisi berbagai informasi yang diperlukan, dan Anda sudah bisa mengunggah audio podcast Anda. Podcast yang diunggah melalui Anchor ini akan otomatis terunggah di Spotify. 

Lagi-lagi ini bukan satu-satunya cara untuk membagikan podcast anda di platform digital. Masih terdapat berbagai platform lain yang bebas Anda pilih.

Langkah-langkah di atas bisa langsung anda praktikkan untuk membuat podcast sendiri. Saya perlu katakan, kualitas audio podcast yang direkam dengan alat seadanya ini pasti akan berbeda jika dibandingkan dengan yang menggunakan alat profesional. 

Namun, saya perlu tekankan, jangan jadikan hal itu sebagai penghambat semangat Anda untuk berkarya. Siapa tahu podcast bisa menjadi jalan rezeki Anda dan kedepannya Anda mampu produksi podcast dengan alat yang lebih profesional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun